Fatimah mengikuti acara yang diadakan dikampusnya, bersama yang lainnya, ia sibuk dengan semua persiapan, karna maklum, Fatimah ditunjuk sebagai salah satu panitia yang membantu acara kampusnya berjalan.Sebenarnya, ini hanya acara yang diadakan oleh anak jurusan Sastra Indonesia, mereka mengadakan sebuah pentas musik di aula yang terdapat di kampus.
Persiapan sudah hampir selesai, mungkin sudah 89% dari 100%. Hanya perlu tatanan persiapan sedikit lagi. Acaranya akan diadakan dihari sabtu besok, tepatnya akan dimulai jam 2 siang sampai dengan 10 malam. Pada penampilan nanti, akan tampil beberapa orang dari anak sastra, yang akan menyanyi, membacakan puisi karangannya, dan sajak-sajak lainnya.
"Sudah sampai mana untuk konsumsi?"
Itu suara Dhirar, nama lengkapnya Dhirar Aryasatya. Dia adalah kating dikampusnya Fatimah, sekaligus menjadi ketua dari acara yang akan diadakan oleh anak sastra.
"Untuk masalah konsumsi semuanya sudah siap, kita tinggal merancang ulang bagian podium, ada sedikit masalah disana." Jelas Fatimah.
Lelaki berusia 20 tahun itu mengangguk, mengamati mahasiswa yang lain yang tengah mempersiapkan bagian podium.
"Baiklah. mungkin setelah ini, tolong umumkan pada semuanya untuk istirahat dulu." Ucap Dhirar lalu mengangkat sedikit tangan kirinya untuk melihat jam ditangannya, "sekarang sudah waktunya jam makan siang." Sambungnya.
Fatimah mengangguk,
****
Kesalahan dalam makan membuat Syafiah merasakan perutnya melilit dan terasa mulas setiap saat. Berulang kali sudah ia bolak balik ke WC, namun sakit perutnya masih berlanjut.
"WOI YANG DIDALEM!"
DOR DOR DOR
Syafiah menggedor pintu bilik toilet disekolah dengan tidak sabaran, ia bahkan harus membungkuk dengan tangan yang memegangi perutnya kuat-kuat.
"CEPETAN DONG, ... MULES BANGET NIH PERUT AKHHH ... "
Sungguh biadab, kenapa disaat-saat Syafiah dalam kondisi seperti ini, semua bilik toilet penuh diisi oleh siswi lainnya.
"Akhhh lama ... " Lirih Syafiah sudah berjongkok dengan kedua tangan melilit diperutnya.
"Adeh ... Mules banget ini perut, cepetan dong, LAGI NGAPAIN SIH ITU DIDALEM LAMA AMAT!" kesalnya tak tertahankan.
Klek
Syafiah mendongak ketika pintu bilik toilet dibuka dan orang didalamnya keluar. Dengan gerakan cepat Syafiah langsung masuk kedalam bilik toilet nya dan menguncinya.
"Ahh ... Lega," desahnya didalam toilet.
****
Tadinya Syafiah ingin izin sakit agar tidak mengaji diaula dua, tapi karna rasa sakit perutnya perlahan menghilang membuatnya tak jadi.
Semuanya berjalan lancar, hingga tiba-tiba perut Syafiah kembali bergolak dan melilit membuatnya mulas. Ia yang baru saja ingin menyetorkan hafalan kitab safinahnya, mendadak tak jadi dan langsung izin untuk ke WC.
Tak ada waktu untuk mengajak Nazma mengantarnya ke WC umum didekat Aula satu, karna gadis itu juga tengah sibuk dengan hafalannya. Syafiah pun memutuskan untuk ke WC sendiri saja di malam-malam seperti ini.
Langkah kakinya sungguh tergesa-gesa menuju WC umum, rasa mulas di perutnya terus menjadi membuat Syafiah terasa sulit untuk berjalan. Ia bahkan sudah tak memperdulikan bahwa ini malam dan berjalan sendiri dan bisa saja ada setan, yang dengan tiba-tiba nya muncul dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pilihan Abi°END°
Poetry"Cinta itu belajar untuk menerima, apa yang sudah diberikan pada kita, terima saja. Mungkin itu yang terbaik dari yang terbaik, setidaknya kita sudah menerima" Aisha Alfiah. **** "Cinta tak perlu batasan, tapi cinta memerlukan waktu, juga proses yan...