Abhian sudah menghubungi Yasinta untuk bertemu, saat ini ia duduk di salah satu meja diCafe Melody, menunggu Yasinta yang belum datang dan katanya sedang dijalan.
Benar adanya, tak butuh waktu lama akhirnya Yasinta datang dan langsung saja menemukan Abhian yang duduk sendirian di salah satu meja.
"Maaf lama," ucap Yasinta begitu ia duduk mengambil tempat didepan Abhian.
"Enggak kok. Aku juga baru dateng." Balas Abhian, "mau pesen minum apa?" Tanya Abhian menawarkan.
"Ice chocolate aja." Jawab Yasinta membuat Abhian memanggil salah satu pelayan untuk menghampiri meja mereka dan memesan minumannya.
"Ice chocolate satu dan Ice capuccino satu." Ulang pelayan setelah menulisnya di stick note.
Abhian hanya mengangguk, membuat si pelayan mengundurkan diri untuk menyiapkan minuman yang dipesannya.
"Jadi, ... Ada apa minta aku kesini?" Tanya Yasinta membuka suaranya.
"Ada hal yang mau aku bicarakan." Ucap Abhian. "Mengenai perjodohan kita."
Yasinta bisa menebak itu, pasti tidak jauh-jauh dari masalah perjodohan yang kedua orang tua mereka lakukan.
"Aku gak bisa nerima perjodohan ini, aku udah punya pacar."
Yasinta menganguk sekali, "aku tahu." Balas Yasinta membuat Abhian sedikit mengerutkan dahinya.
"Tahu?"
"Iya," Yasinta mengangguk, "kia kan namanya?"
Abhian lagi-lagi terkejut, mendengar Yasinta juga mengetahui namanya.
"Aku sempat gak sengaja liat kamu sama pacar kamu disalah satu cafe. Saat itu kebetulan aku lagi ngerjain tugas kelompok." Jelas Yasinta menjawab kebingungan Abhian.
"Jadi, ..."
"Jadi?" Ulang Yasinta.
"Jadi kamu udah tahu aku punya pacar?" Tanya Abhian membuat Yasinta mengangguk, "terus kenapa kamu mau dijodohin kalo gitu? Kamu sendiri tahu kan aku punya pacar."
"Aku cuma nurutin apa yang Umi aku minta." Jawab Yasinta.
"Dan kenapa gak bilang sama orang tua kamu kalo aku punya pacar?"
Yasinta menggeleng, mengangkat kedua bahunya." Aku gak mau bikin Umi aku sedih, kalo tahu laki-laki yang hendak dijodohkan denganku sudah punya pacar."
"Aku minta kita batalkan perjodohannya." Ucap Abhian begitu saja.
Yasinta menatap mata Abhian, tak lama teralihkan ketika kedatangan seorang pelayan tadi dengan nampan yang membawa dua gelas minuman pesanan mereka.
"Kiara."
Abhian mulai menceritakan kisahnya pada Yasinta.
"Namanya Kiara. Aku dan Kiara udah pacaran sejak awal kita ketemu pas masa ospek mahasiswa baru. Kebetulan waktu itu kita gak sengaja ketemu. Hubungan kita udah beranjak dua tahun, dan sampai saat ini, kita masih stuck di jalan.
Bunda dan papanya Kiara benar-benar nentang hubungan kita, dari awal ketika Bunda tahu, bunda minta aku buat putusin Kiara, begitupun dengan papanya Kiara."
"Kenapa?" Tanya Yasinta menyela.
"Karna kita beda keyakinan."
Deg
"Aku dan Kiara udah selalu berjuang untuk tetap bertahan, tapi lagi-lagi kenyataan yang selalu membuat keadaan menjadi lebih runyam. Apalagi ketika Bunda selalu minta untuk tinggalin kiara. Sampai Bunda dengan gampangnya malah berusaha buat misahin aku sama Kiara, dengan cara perjodohan kita,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pilihan Abi°END°
Poetry"Cinta itu belajar untuk menerima, apa yang sudah diberikan pada kita, terima saja. Mungkin itu yang terbaik dari yang terbaik, setidaknya kita sudah menerima" Aisha Alfiah. **** "Cinta tak perlu batasan, tapi cinta memerlukan waktu, juga proses yan...