✧༺ 𝓜𝔂 𝓭𝓮𝓪𝓻𝓮𝓼𝓽 𝓶𝓪𝓵𝓯𝓸𝔂 ༻✧
(ᶜʰᵃᵖᵗᵉʳ ¹⁴)Previously
He's back. Voldemort's back," katanya, dengan napas tersengal, seolah-olah baru saja menghindari ancaman yang lebih besar.
Kata-kata itu menggantung di udara, membekukan suasana. Di hadapan kami, semuanya berubah dalam sekejap mata. Dunia yang sebelumnya penuh dengan harapan dan kegembiraan kini tampak suram dan penuh ancaman.
.......
Tahun keempat berakhir. Saat ini, aku dan yang lainnya sedang dalam perjalanan pulang. Kami semua duduk di salah satu kompartemen di peron Slytherin.
"Aku sudah tidak sabar!" ucapku antusias.
"Huh, sudah berkali-kali kau bilang itu," keluh Niko sambil menyandarkan kepalanya ke dinding kompartemen.
"Father, Mum, dan Riel akan menjemput di stasiun nanti," lanjutku, tersenyum senang.
"Cedric akan menginap, kan?" tanya Niko.
"Iya, aku sudah mengajaknya," sahutku.
"Oh ya, jangan lupa besok datang ke manorku. Father mengundang keluarga kalian untuk makan malam Natal bersama," tambahku dengan penuh semangat.
"Tentu, aku akan datang," Draco tersenyum ke arahku.
"Aku pasti datang," ucap Pansy.
"Aku juga akan datang," sahut Blaise.
Tak terasa, kami sudah sampai di King's Cross Station. Draco segera membantu menurunkan koperku. Kami berdua melangkah keluar dari kereta sambil bergandengan tangan. Kulihat Mum, Father, Niko, dan Gabriel sudah menunggu di peron. Tahun ini, Matt tidak pulang ke rumahku karena harus ikut ayahnya.
Aku memeluk Draco erat, dan dia membalas pelukanku dengan lembut.
"Sampai bertemu besok, Love," bisiknya sambil mengecup keningku.
"See you tomorrow, my little ferret," godaku sambil mencubit hidungnya pelan.
Cedric tiba-tiba menarik tanganku. "Ayo, Gene!" katanya.
Sebelum kami pergi, Cedric sempat berteriak, "Kupinjam dulu pacarmu selama liburan, Malfoy!" Suaranya menggema di seluruh King's Cross, membuat beberapa orang menoleh.
Kami berjalan menuju Mum, Dad, Niko, dan Gabriel yang sudah menunggu.
"Riel, I miss you so much! Sudah lama sekali aku tak melihatmu," aku memeluknya erat.
"Me too! Terakhir kali kita bertemu, kita masih berumur sepuluh tahun. Kau masih cengeng saat itu," Riel tertawa kecil sambil membalas pelukanku.
"Dia masih cengeng sampai sekarang," sahut Cedric, membuatku mendelik kesal ke arahnya.
"Oh hey, Ced! Kau juga tak berubah. Apa kau masih tertarik dengan Quidditch?" tanya Riel.
"Dia bukan sekadar tertarik lagi. Bisa dibilang fanatik! Dia bahkan menjadi kapten tim Hufflepuff," sahutku, membuat Cedric tersenyum bangga.
Father tertawa kecil. "Baiklah, kita lanjutkan obrolan ini di rumah. Pere dan Mere pasti sudah menunggu."
.........
Saat ini adalah malam Natal. Emmy, peri rumah kami, sibuk membantu aku, Mum, dan Mere di dapur. Aroma makanan lezat memenuhi seluruh ruangan, menciptakan suasana hangat dan nyaman.
"Ini enak sekali! Kau sangat berbakat, chérie," puji Mere setelah mencicipi mashed potato buatanku.
"Bukan apa-apa, Mere. Mum suka mengajariku memasak," jawabku sambil tersipu malu karena pujian itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Dearest Malfoy
Fanfic"I want to make u mine in front of the world" -Draco Lucius Malfoy "And one day ur name didn't make me smile anymore" -Genevieve Eudora rosier- "to my dearest, draco malfoy" #1:mattheoriddle (20/05/2022) #1:Williamfranklynmiller(30...