First task

673 50 0
                                        

✧༺ 𝓜𝔂 𝓭𝓮𝓪𝓻𝓮𝓼𝓽 𝓶𝓪𝓵𝓯𝓸𝔂 ༻✧
( ᶜʰᵃᵖᵗᵉʳ ⁸)

Previously

Kami semua terdiam sejenak, memikirkan apa yang akan terjadi besok. Meskipun kami berada di sisi yang berbeda dari pertarungan ini, kami semua tahu bahwa risiko yang mereka hadapi dalam Triwizard Tournament jauh lebih besar daripada sekadar kemenangan.

"Apa pun yang terjadi, kita hanya bisa berharap yang terbaik untuk mereka," ujar Daphne, memecah keheningan. "Besok adalah hari yang berat bagi semua peserta."

......

Pansy dan Daphne sudah berada di kamar, sedang sibuk dengan persiapan mereka. Kedua temanku itu tampak sudah selesai dengan penampilannya, namun aku masih harus cepat-cepat mengenakan pakaianku. Pansy terlihat sangat cemas, melirik jam dinding yang menunjukkan waktu yang semakin mendekati.

"Gene, ayo kita sudah telat!" Pansy memanggilku dengan nada yang sedikit panik, seolah-olah waktu adalah sesuatu yang sangat berharga saat ini.

"Baiklah, aku siap," jawabku sambil membuka pintu lemari dan segera meraih atasan pink, rok putih, dan flatshoes pinkku. Aku tahu aku harus bergerak cepat, terutama setelah kami semua tahu betapa berbahayanya tantangan pertama dalam Triwizard Tournament nanti.

Daphne yang sedang merapikan rambutnya menoleh ke arah kami. "Kalian yakin sudah siap?" tanyanya dengan cemas, matanya penuh dengan pertanyaan. "Jangan sampai kita terlambat, nanti bisa-bisa kita ketinggalan bagian penting dari tugas pertama."

Aku mengangguk, berusaha menenangkan mereka berdua meskipun aku sendiri merasa sedikit gelisah. "Kita pasti akan sampai tepat waktu," jawabku sambil mengenakan sepatu dan merapikan rambutku yang tergerai. Aku tahu ini akan menjadi hari yang penuh dengan ketegangan dan kegembiraan, tapi aku berusaha untuk tetap tenang.

 Aku tahu ini akan menjadi hari yang penuh dengan ketegangan dan kegembiraan, tapi aku berusaha untuk tetap tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Genevieve's fits)

Kami bertiga berjalan turun menuju common room.

"Semua sudah siap? Ayo kita berangkat," ucap Draco sambil menggenggam tanganku, senyum khasnya menghiasi wajahnya.

Sesampainya di Hutan Terlarang, tempat di mana First Task akan berlangsung, aku berjalan menuju tenda para juara. Berbisik pelan, aku mencoba memanggil Cedric dari luar.

"Heh, Ced, kau ada di dalam?" tanyaku sambil mengintip ke dalam tenda.

"Aku di sini, Gene," jawabnya dengan suara pelan, dan aku bisa mendengar sedikit canda dalam suaranya.

Tanpa berpikir panjang, aku melangkah masuk ke dalam tenda dan langsung memeluknya erat. "Semoga berhasil, Ced," kataku penuh harap. "Aku akan mendukungmu dari atas," tambahku dengan senyum tulus.

Cedric memelukku kembali, mengangguk dengan mata yang penuh semangat. "Terima kasih, Gene. Sepertinya acara akan segera dimulai, aku harus berkumpul dengan yang lain. Jangan khawatir, aku akan baik-baik saja. Titipkan salamku untuk pacarmu si tukang cemburu itu. Katakan padanya aku tidak akan merebutmu," ucap Cedric sambil tertawa ringan.

Aku tertawa kecil. "Sampai jumpa, Ced. Nanti aku sampaikan." Sebelum berbalik pergi, aku sempat menatapnya sejenak, merasa bangga akan apa yang akan dia lakukan.

Saat aku hendak keluar dari tenda, tiba-tiba tubuhku bertabrakan dengan seseorang.

"Astaga, maafkan aku!" seruku, terkejut melihat siapa yang ada di hadapanku.

Aku menatapnya, dan dalam sekejap, aku mengenali wajah itu. "Harry? Sudah lama sekali aku tak bertemu denganmu," kataku dengan senyum yang sedikit canggung.

"Oh, Gene... Ya, sudah lama sekali," jawabnya dengan nada yang sama canggungnya, seolah ada banyak hal yang ingin ia katakan, tetapi tidak tahu harus mulai dari mana. Kami saling memandang sebentar, suasana menjadi hening dan canggung.

"Baiklah, aku sebaiknya pergi. Semoga beruntung," ucapku dengan suara pelan, sebelum menariknya dalam pelukan singkat. Dia membalas pelukanku dengan senyuman yang tampak sedikit lebih lebar.

Setelah melepaskan pelukan, aku melangkah mundur, memberi Harry kesempatan untuk melanjutkan jalannya. "Semoga semuanya berjalan lancar," kataku sambil melambaikan tangan.

Aku pun akhirnya meninggalkan tenda para juara, berjalan kembali ke tribun dengan perasaan campur aduk. Rasanya ada banyak hal yang belum selesai, terutama dengan Harry, tapi sekarang saatnya fokus pada tugas yang ada. Aku harus tetap mendukung Cedric, tanpa terbawa oleh bayang-bayang masa lalu.

.....

Sesampainya di tribun, aku segera mencari tempat duduk. Atmosfer di sekitar terasa tegang, semua orang tampak menunggu dengan antisipasi. Tiba-tiba, tangan ku ditarik ke arah kerumunan tempat teman-teman kami berkumpul.

"Astaga, kau membuatku kaget saja, Draco," kataku sambil sedikit terkejut.

"Ke mana saja kau tadi? Yang lain mencari-mu dari tadi. Kau pergi begitu saja," sahut Draco dengan nada yang agak cemas, meskipun masih terdengar sedikit kesal.

"Maaf, aku baru saja kembali dari tenda para juara," jawabku, mencoba menjelaskan sambil duduk di sampingnya. Kami berdua menghadap ke arena, sementara para juara bersiap-siap untuk menghadapi tantangan pertama mereka.

Pertandingan pun dimulai. Cedric, sebagai pembuka, maju dengan penuh keberanian.

"Dia mendapat Swedish Short-Snout," ucap Pansy dengan nada yang agak terburu-buru, matanya terpaku pada pertarungan di depan.

Aku menonton dengan cemas. Cedric tampak berjuang melawan naga itu. Tiba-tiba, aku melihat dia terlempar cukup jauh, dan dadaku terasa sesak.

"Hey, santai Gene," suara Draco terdengar tenang di sampingku. "Dia akan baik-baik saja," tambahnya, meraih tanganku yang tak sengaja meremas tangannya karena kecemasan yang mulai memenuhi pikiranku.

Cedric akhirnya berhasil melewati tantangan pertama dengan semangat yang luar biasa. Aku bisa melihat betapa sulitnya dia berjuang, dan meskipun aku sempat takut, aku bangga padanya.

Tak lama kemudian, giliran Viktor Krum, Fleur Delacour, dan Harry Potter mengikuti jejaknya. Masing-masing menghadapi tantangan dengan cara mereka sendiri, namun aku tetap fokus pada Cedric. Dia sudah menunjukkan keberanian luar biasa.

Aku merasa cemas untuk mereka semua, tapi di dalam hati, aku tahu hanya ada satu orang yang benar-benar aku dukung hari ini—Cedric, sepupuku.

...

My Dearest MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang