^Chapter2^

751 50 1
                                        

Jungkook yang baru saja membersihkan tubuhnya. Beruntung para Hyung masih memberikan kamar yang bagus.

Dia harus mensyukuri apa yang sudah diberikan Hyung nya pada nya. Tak apa sedikit yang penting mereka masih mengingat nya.

Dia turun. Tak ada kata sarapan baginya.

Dia menunduk. Di ruang tamu sudah ada Jennie yang menatap nya horor.

"Cih pembawa sial turun"sindir Jennie.

Jungkook hanya diam menunduk. Dia berjalan tak peduli sindiran Jennie.

Gadis berponi depan yang sedang berdiri tak jauh dari ruang tamu menatap kepergian Jungkook.

"Sedang apa cantik"Lisa terkejut namja muncul dari belakang nya.

"Ahahah enggak"Lisa tertawa dan pergi meninggalkan namja itu.

"Ada apa dengan nya??"

Lisa berlari keluar rumah. Tangan kiri nya membawa bekal.

"Dimana dia?"

"Ah sial kenapa aku peduli. Ahksss"mendadak kepala Lisa sakit.

Terlihat namja yang dia cari cari sedang duduk di bangku taman.

Lisa berjalan sedikit sempoyongan.

"Jungkook-ah"panggil Lisa dengan mata yang mau menutup.

"Noona"Jungkook segera menghapus air mata dengan kasar.

"Kau"

Bruk

Lisa pingsan.

"Noona"kejut Jungkook melihat Lisa tergeletak lemas dengan wajah yang begitu pucat.

Skip

Jungkook membawa Lisa kerumah sakit.

Jungkook memberitahu pada dokter itu agar menghubungi Hyung nya yg lain.

Dia takut untuk menghubungi Hyung nya dan Noona nya. Lebih baik mencari cara yang baik.

Lisa sudah bangun.

Kata dokter dia baik baik saja. Ada kata kata dokter yang tidak boleh di ketahui oppa nya dan onnie nya.

Waw
Apa itu??

Sedangkan Lisa dia menatap lurus dan datar ke depan.

Cklek

Pintu ruan rawat Lisa terbuka.

"Lisa-ya"seorang yeoja yang begitu khawatir dengan Lisa.

"Ah ya"balas Lisa.

Semua saudara sudah datang. Tidak dengan Jungkook. Dia tau pasti Jungkook takut.

"Kau tak apa sayang"tanya sang oppa pertama seokjin.

Lisa mengangguk dan tersenyum tipis.

"Ah ya tuhan syukur lah. Sekali kalau kau pusing jangan pergi nee"titah si namja berlesung pipi. Namjoon.

Lisa mengangguk.

"Lisa tadi ku lihat kau membawa bekal"Jennie.

Lisa seketika membeku.

"Ah untuk karyawan ku"gugup Lisa.

Mata Jennie menyipit.

"Benarkah"tanya Jennie lagi.

"Ya tentu"Lisa.

"Baiklah aku percaya. Tapi siapa yang membawa mu kesini Lisa"Jennie.

Lisa tak tau menjawab apa.

Kalau dia mengatakan Jungkook. Yang ada Jungkook akan di hukum Karna menyentuh nya.

"Orang lain dan aku tak tau siapa. Dia langsung pergi"jelas Lisa dengan tersenyum simpul.

"Baiklah, sekarang kau tidak usah bekerja dulu nee"jisoo.

Lisa mengangguk.

"Bisakah aku menemui teman ku sebentar"

"Tidak"serentak ke9 saudaranya.

"Whaii??"kesal Lisa.

"Kau sedang sakit lisa-ya"Taehyung.

"Jangan membuat kami khawatir"yoongi.

"Sekarang kau pulang"rose.

"Now. Atau aku akan melakukan hal aneh aneh. Hanya sebentar saja masa tidak bisa"

"Fine fine baiklah. Setelah itu langsung pulang nee"seokjin mengelus surai rambut panjang Lisa.

Lisa tersenyum tipis.

"Apa benar dia membawa bekal dengan karyawan nya?? Atau itu untuk Jungkook"batin Jennie tak henti menatap Lisa.

Semuanya kembali.

Lisa berbohong. Dia tidak menemui temannya. Dia pergi kesekolah Jungkook.

Lisa berjalan perlahan.

Dan memanggil salah satu murid yang lewat.

"Ah permisi"

"Iya"

"Apa kau mengenal Jungkook?"

"Ya tentu"

"Bisakah kau memanggil nya padaku"

"Baiklah tunggu sebentar nee"

Siswa itu pergi.

"Jungkook"siswa itu memanggil Jungkook yang sedang membaca buku.

"Ada apa"

"Seseorang memanggil mu di ruang satpam"

"Haa"Jungkook bingung.

"Gak usah banyak bacot. Dia udah nunggu di sana"titah siswa itu langsung menarik Jungkook agar keluar dari kelasnya.

Jungkook berjalan sambil berpikir.

"Apa Lisa Noona baik baik saja?"gumam Jungkook.

Sesampai ruang satpam itu.

Mata Jungkook membulat.

"No-noona"gugup Jungkook.

"Jungkook-ah. Ini ambil"Lisa memberikan bekal dan beberapa lembar uang.

"Untuk apa"

"Ambil. Kau belum sarapan kan. Dan makasih sudah membawaku ke rumah sakit"Lisa mengelus surai rambut Jungkook dan tersenyum manis.

Mata Jungkook semakin bulat membesar.

Dia membalas senyuman Lisa.

Pertama kali nya dia mendapat momen manis dari Noona nya.

"Pergilah kembali belajar. Yang rajin ya"titah Lisa dengan lembut.

Jungkook mengangguk cepat.

"Makasih noona"Jungkook pergi dan melambaikan tangannya pada Lisa dan ya Jungkook juga memberi senyuman manis pada Lisa.

Lisa membalas lambaian tangan Jungkook itu dan Lisa juga tersenyum.

"Mianhe Jungkook-ah"lirih Lisa.

Di perjalanan Jungkook tak henti tersenyum.

Apa dia tidak membenci ku lagi?

I am lonely Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang