^Chapter 5^

495 44 0
                                    

"enggg"lelaki gembul mulai merasakan cahaya matahari yang begitu terang memasuki kamarnya.

"Kau sudah bangun"

Degg

Suara gadis yang sangat ia kenal. Gadis yang kemarin menyayat tangan nya itu.

"Kau tidak mendengar ku Jungkook"marah gadis itu.

"Mianhe Noona"balas Jungkook menunduk sambil meremas kuat selimut nya.

Gadis itu mendekati Jungkook.

Dan mulai meletakkan tangan nya di dahi Jungkook.

Tentu nya Jungkook terkejut.

"Ah kookie ingin sekolah"Jungkook menyingkirkan tangan Jennie dan segera beranjak dari kasur nya.

"Akhhh"Jennie menarik kuat lengan Jungkook.

Lengan Jungkook itu sedikit besar. Tangan Jennie tidak besar hingga tidak seluruhnya lingkaran lengan Jungkook itu bisa di genggam. Tapi dengan kuku panjang Jennie membuat kulit lengan Jungkook robek.

"Hikss Noona sakit hikss"tangis Jungkook tak kuat merasa sakit di lengan nya.

Jennie meremas kuat lengan Jungkook.

"Akhhh hikss"

"Sialan"

Bruk

Jennie mendorong tubuh Jungkook hingga pinggang Jungkook terkena siku meja riasnya.

"Akhh hikss"

Jennie meninggalkan nya tanpa membantunya.

"Hikss omma hikss hikss"

"Astaga Tuhan"namja bertubuh tinggi membuka pintu kamar Jungkook.

Dia Namjoon. Dia mendengar suara Jungkook menangis disiksa Jennie.

"Hikss pergi hikss"

"Jungkook, ini Hyung ingin menolong mu"

"Bohong hikss. Namjoon Hyung pasti mau pukul kookie pake tongkat baseball kan hikss"

Mata Namjoon membulat besar. Hati terasa sakit mendengar itu.

Jungkook menangis memeluk dirinya.

"Pergi hikss"

"Maaf"

Namjoon meninggalkan Jungkook.

"Hikss omma appa kookie takut hikss"

Kasihan sekali Jungkook. Baru saja dia bangun sudah mendapat siksaan.

Cklek

Pintu terbuka lagi.

"Hikss pergi hikss"

"Ini Noona Jungkook"

Jungkook tiba tiba terdiam mendengar suara itu. Dan dengan cepat menoleh nya.

"No-noona hikss"

Gadis itu mendekati Jungkook.

Ya Tuhan sungguh rasanya Lisa membawa pergi adiknya yang satu ini.

"Noona hikss sakit hikss"rengek Jungkook pada Lisa. Jungkook memperlihatkan lengan nya yang memerah di tambah perbannya kembali mengeluarkan darah.

"Shtt kita obati nee jangan menangis"Lisa menarik tubuh Jungkook agar berbaring di kasur nya.

"Hikss"

"Shtt tak apa sayang jangan menangis hmm"

"Hikss"

"Atau Noona akan menangis"

Jungkook diam dan menggeleng cepat.

"J-jangan"

"Ya sudah jangan menangis"Lisa mulai mengobati luka luka Jungkook.

"No-noona gak benci kookie lagi"tanya Jungkook dengan ragu

"Emangnya kenapa??"

"Dulu Noona senang melihat kookie disiksa. Kookie juga lihat Noona senyum Sena...."

"Itu dulu. Ingatan Noona sudah kembali. Noona ingat kalau kau adalah adik ku yang paling kusayangi saat aku masih kecil dan kau juga kecil"

"Maafin kookie"

"Untuk apa??"

"Karna kookie Noona kecelakaan saat itu"

"Shttt yang dulu jangan diingat lagi. Sekarang Noona akan melindungi kookie. Maafkan Noona dulu pernah menyiksa mu nee"kata Lisa dengan lembut sambil mengelus tangan Jungkook yang sudah selesai di perban.

"Kookie gak pernah bilang Noona nyiksa kookie. Cuman Noona aja yang gak pernah pukul kookie. Noona cuma suka aja lihat kookie dipukul.......kookie takut Noona kookie takut"mata Jungkook mulai memanas kembali.

"Takut Kenapa hmm??"

"Kookie takut Noona ninggalin kookie. Waktu Noona koma 2tahun, kookie pikir Noona pergi ninggalin kookie seperti omma dan appa. Jangan tinggalkan kookie"tangis Jungkook.

Lisa juga ikut menangis mendengar itu.

"Kemari sayang, Noona berjanji akan selalu disamping mu nee"bisik Lisa.

Diluar kamar Jungkook namja sedang mendengar semua pembicaraan mereka.

Lisa dan Jungkook berpelukan, hingga Jungkook kembali tertidur di pelukannya.

Lisa keluar dari kamar Jungkook.

"Maksudmu apa??"

Namja tiba tiba berdiri di depan matanya dengan tatapan horor.

Tentunya Lisa tak mau kalah. Dia memasang wajah datar.

"Maksudku. Ingatan ku kembali. Dulu kau yang mengatakan saat aku amnesia, kalau Jungkook bukan bagian keluarga. Hyung macam apa kau ini haa? Kau seenak nya menyuruh ku tidak peduli dengan Jungkook. Dan di kenyataan nya Jungkook adalah adikku"jelas Lisa dengan wajah emosi.

"Itu semua salahnya. Dia yang...."

"Membunuh omma dan appa iya"

"Kau...."

"Kau tuli haa. Sudah ku katakan aku sudah mengingat kejadian dulu sialan. Mulai sekarang dan detik ini, aku akan menjaga Jungkook. Adik kesayangan ku. Dan kau jangan pernah menyentuh nya sedikit apa pun atau aku tidak akan pernah menganggap mu sebagai oppa lagi seokjin"Lisa mengatakan nya dengan mata yang horor dan emosi yang sudah tak tahan lagi di keluarkan.

Dan tentu nya seokjin terdiam mendengar ucapan Lisa itu.

Adik kesayangan berubah.

I am lonely Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang