^Chapter 10^

448 44 1
                                    

"hikkss maafkan Hyung Jungkook-ah"

"Oppa"

Seokjin, setelah dia berteriak memanggil kedua orangtuanya.

Seokjin mendiam diri di gudang itu dan tidak berpindah tempat sama sekali. Sadari tadi dia meminta maaf pada Jungkook.

Sedangkan jungkook, namja manis itu sudah di rawat di rumah sakit.

Gadis bernama jisoo, mendengar suara tangisan di gudang.

"Oppa, are you okey"tanya jisoo sambil menghapus air mata seokjin.

"Jisoo-ya aku pembunuh bukan??"tanya seokjin.

Jisoo terdiam.

Maksud nya??

Jisoo menatap kesamping.

Darah.

Mata jisoo membulat besar.

"Oppa"

"Oppa bodoh jisoo, aku membuat adikku trauma hikss. Aku bodoh, kenapa aku membencinya hikss?? Adikku jungkook. Maafkan aku Hyung mu yang brengsek ini hikss"tangis seokjin semakin deras.

Mendengar itu, hati jisoo terasa sakit. Dia juga Nunna yang buruk, yang jahat. Kenapa dia tega membenci Jungkook?? Jungkook selalu bersikap baik pada mereka tapi apa yang Jungkook dapat. Yang dia dapat dia mendapatkan caci makian.

"Omma appa bunuh saja aku hiks"gumam seokjin, memeluk kedua kakinya dengan erat. Seokjin ketakutan.

"Kemarilah oppa"jisoo menarik tubuh seokjin.

Dengan penuh kasih sayang, jisoo memeluk seokjin dengan erat sambil mengelus kepala seokjin.

Seokjin membalas pelukan jisoo itu.

Badannya bergetar.

"Jangan tinggalkan oppa jisoo-ya. Maafkan oppa, karna oppa kita semua hancur seperti pecahan gelas"kata seokjin.

Jisoo menggeleng.

"Kau oppa yang terbaik bagiku. Aku tak akan pernah meninggalkan mu sekali apa pun itu"jisoo.

"Hikss"

***

Sedangkan di rumah sakit, rose menangis histeris.

Mendengar kalau jungkook koma.

Sekarang jungkook sudah terbaring lemah, dengan beberapa selang panjang yang masuk dalam mulutnya.

Dan di samping ada sebuah monitor. Grafik yang bergelombang menandakan kalau jungkook masih bisa bertahan.

Wajah pucat, luka lembab di bagian pipi.

Rose sadari tadi menggenggam tangan jungkook, yang dimana punggung tangan jungkook ada jarum infus yang sangat panjang masuk kedalam nadinya.

Sesekali rose mencium punggung dan telapak tangan jungkook dengan lembut.

"Maafkan nunna jungkook, seharusnya nunna yang disini bukan dirimu. Kenapa dulu aku membencimu?? Aku bodoh, itu takdir bukanlah kesalahan mu. Maafkan nunna jungkook. Bangunlah sayang, setelah ini kita akan pergi jauh dari mereka. Lisa juga ikut sayang, kita ber3 akan hidup jauh lebih aman daripada bersama mereka.  . . Pasti Lisa akan marah melihat mu terbaring lemah disini"kata rose pada wajah jungkook yang pucat itu.

Kenapa perasaanku tidak enak?? Aku baru saja 2 hari yang lalu berangkat. Kenapa pemikiranku selalu pada jungkook. Apa jungkook baik baik saja ku tinggal?? Tapi ini sangat penting. Bagaimana ini?? Ah aku yakin jungkook pasti baik baik saja- Lisa.

I am lonely Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang