^Chapter 16^

378 33 14
                                        

"Lisa"

"Buat apa kau masuk"marah Lisa pada jisoo yang seenaknya masuk ke kamarnya tanpa mengetuk.

Ingat wahai teman kalau Lisa itu sedang tersulut emosi.

Saat ini Lisa sedang membersihkan darah yang keluar dari hidung nya.

"Aku hanya -----"

"Pergilah jangan ganggu aku"ucap Lisa sambil menatap keluar dengan tisu yg ia masukkan kedalam lubang hidung nya.

Jisoo mematung

Niatnya dia ingin membantu Lisa membersihkan darah itu

Ia tau, Lisa sedang sakit hati akibat dia di tampar Jennie.

Jisoo tidak ada niat untuk pergi.

Lisa menatap jisoo yang tak mau keluar dari kamar nya.

Murka

Tau murka

Lisa melemparkan sebuah guci kecil kepada jisoo.

Prakk

Jisoo berbalik dan memejamkan matanya sebab guci itu hampir saja mengenai kepala nya.

"KELUAR"teriak Lisa.

Perlahan jisoo menatap Lisa.

Lisa benar benar marah, jisoo kira Lisa main main.

Jisoo keluar dengan air mata yang mengalir di pipinya

Setelah jisoo keluar, Lisa mengacak rambutnya frustasi. Dia masih memikirkan dirinya dan jhope.

"Apa aku akan mati Tuhan? Balas ucapan ku Tuhan. Jika diriku yang ku selamat kan, saudaraku akan pergi selamanya"ucap Lisa sambil menatap bingkai foto Lisa dengan jhope yang tersenyum riang.

"Mianhe oppa"














"Noona"Jungkook mengguncang tubuh jisoo dengan pelan.

"Enghh"

"Noona Ayo bangun, kau harus makan malam Noona"

Jisoo bangkit dari tidurnya.

Terlihat Jungkook sudah membawa sebuah nampan berisi makanan dan minuman beserta buah.

"No--"jungkook terkejut melihat mata jisoo yang bengkak.

Sudah di pastikan, jisoo menangis.

"Aku tidak apa apa. Kau sudah makan bunny"ucap jisoo dengan senyuman palsu.

Jungkook masih diam.

"Bunny"

"Eh iya Noona kookie sudah makan"

"Jangan bohong"ucap jisoo mengintrogasi jungkook.

Jungkook menunduk.

"Belum"

"Kenapa belum? Kalau kau sakit bagaimana? Kau tau kan kau susah makan obat"

Jungkook semakin menunduk.

Jisoo terdiam sejenak, dia barusan ngapain.

Dia memarahi jungkook.

"Shht mianhe"jisoo menarik npan itu dari paha jungkook dan meletakkan di sampingnya.

Jisoo menarik tubuh Jungkook yang bergetar ketakutan.

"Maaf kan Noona sayang"ucap jisoo sambil mengelus punggung dan rambut Jungkook.

"Hikss jangan marahin kookie noona, kookie takut hikss"tangis jungkook memeluk erat tubuh ramping jisoo.

"Shtt uljima maafkan Noona oh, Noona khawatir kalau kau sakit"

"Hikss huwee"tangisan Jungkook semakin keras.

Jisoo frustasi.

Bayi besar tak mau berhenti menangis.

"Sudah ya jangan menangis lagi"

Brak

Pintu terbuka dengan kasar.

Jungkook yang terkejut semakin kuat menangis.

"Huwee hikks hikss"

"Apa yang kau lakukan oppa? Lihat bayiku semakin menangis. Tidak bisa mengetuk apa ha"omel jisoo terus mengelus punggung jungkook.

Karna jisoo mengomel dengan keras.

Lagi lagi tangisan Jungkook semakin keras.

"Hikks"

"Aduh jisoo karna kamu lihat bayiku semakin keras menangis"
Omel seokjin.

"Sini sayang sama Daddy"bujuk seokjin.

Jisoo memutar bola mata malas pada seokjin.

Daddy.

Dasar saudara gila.

Dia dan Jungkook kan kakak beradik.

Bukan nya melepas pelukannya dari Jungkook.

Jisoo semakin erat memeluk Jungkook agar tetap di dekapan nya.

Seokjin geram dengan jisoo.

Seokjin menarik lengan Jungkook.

"Huwaa Hyung sakit hiks"rengek jungkook.

Ya gimana gak sakit, lengan ditarik tiba-tiba.

"Lepaskan oppa, bayiku semakin menangis"

"Heh tengil, gue yakin 100% Jungkook tenang sama gue"

"Ah bacot"

Terjadi lah aksi seokjin dan jisoo sama sama menarik tangan jungkook.

"Jungkook sama ku"jisoo menarik tangan kiri Jungkook.

"Enak aja, jungkook sama ku"seokjin menarik tangan kanan Jungkook.

Jungkook bukan hanya kesakitan, dia semakin kuat menangis.

"Huwaaa hiksss Rose Noona"

"Astoge, Ferguson apa yang kalian lakukan pada bayiku haa"akhirnya putri rose datang.

"Rose Noona hikss sakit"

Akhirnya jisoo dan seokjin sadar kalau mereka ber2 sudah menarik narik tangan Jungkook.

"Bayiku, mana yang sakit sayang"

"Hikss tangan kookie di tarik tarik sama jisoo Noona sama seokjin Hyung Noona huwaa hiks hikss"seraya balita 5 tahun menangis memberitahukan kepada ibunya kalau dia kehilangan barang.

"Aigoo, dasar setan"ucap rose pada jisoo dan seokjin

Seokjin dan jisoo hanya diam menunduk mengaku punya salah di hadapan rose.

Rose menarik tubuh Jungkook.

"Jangan menangis oh, nanti mereka akan Noona hukum"

"Hiks janji"Jungkook mengacungkan jari kelingkingnya.

Oh

So cute

"Iya janji sayang"rose menyatukan jari kelingkingnya ke jadi kelingkingnya jungkook.

Jungkook kembali menyembunyikan wajahnya imut nya di balik leher rose, dimana rambut rose tidak diikat. Jadi jungkook bersembunyi di rambut rose.

Imut sekalee.

I am lonely Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang