^Chapter 9^

479 41 1
                                        

"akhh hikss sakit Hyung hikss"

Lagi lagi namja bergigi kelinci disiksa hyungnya.

Baru saja dia pulang sekolah. Tiba tiba saja lengan nya ditarik kuat dan kasar.

"Diam"ucap Hyung nya paling tertua seokjin.

"Hyung sakit ampun Hyung hikss"tangis jungkook tak kuat menahan sakit di lengan nya. Terlebih lagi langkah kaki seokjin yang sangat lebar tidak bisa ia ikuti.

"Hyung hikss akhh"

Jungkook terjatuh.

"Lemah cepat berdiri"tegas seokjin sambil menarik narik lengan jungkook agar cepat berdiri.

"Kumohon Hyung sakit. Apa salahku hikss??"tanya Jungkook.

"Salahmu. KARNA DIRIMU AKU DIBENCI LISA KAU TAU SIALAN"bentak seokjin.

Jungkook kaget sekaligus merinding.

"Cepat berdiri"titah seokjin.

Jungkook menggeleng tanda tak mau.

Seokjin geram, dia meremas kuat lengan jungkook.

"Akhh Hyung hikss a-ampun hikss"

"Cepat berdiri"titah seokjin sekali lagi.

Akhirnya perlahan jungkook mulai berdiri.

"Cih lamban"seokjin menarik lengan jungkook.

Tolong aku nunna hikss batin jungkook.

Sesampainya di gudang. Seokjin mendorong tubuh Jungkook hingga tubuh Jungkook menabrak sebuah meja yang tak terpakai.

"Hikss"

Plakk

Seokjin menampar pipi jungkook dengan keras.

"Kemari kau"seokjin menarik kerah baju sekolah Jungkook.

Hati seokjin sedikit sakit melihat adik bungsu nya yang dulu ia sayangi sekarang ia siksa dan ia juga membuat jungkook menjadi bahan pelampiasan kemarahannya.

Seokjin menatap setiap inci wajah jungkook.

Kenapa aku membencimu Jungkook? Aku sebenarnya sangat menyayangimu. Tapi kesalahan mu membuat aku benci padamu gumam seokjin.

Tak terasa satu tetes air mata seokjin jatuh.

Seokjin berhenti melihat wajah jungkook.

Brukk

Seokjin mendorong tubuh Jungkook dengan sangat kuat.

"Akh hikss sudah h-hyung ampun hikss"mohon Jungkook, mata kini sudah lelah untuk terus dia buka.

Semakin lambat mata Jungkook semakin menutup.

Tapi jungkook masih bisa melihat kalau seokjin akan melayangkan sebuah tongkat besi. Mata Jungkook langsung terbuka.

"Ja-jangan Hyung"

1

2

3

Bughh





"AKHHHHH"teriak jungkook dengan keras.

Seokjin memukul kepala jungkook dengan tongkat besi itu.























"AKHHHHH"

"suara apa itu??"gadis yang baru saja pulang mendengar suara teriakan.

"Apa itu suara jungkook??. . . JUNGKOOK"di akhir kata gadis itu berteriak memanggil nama adik nya itu.

Gadis itu berjalan menuju kamar nya tapi sebelum menaiki anak tangga dia mendengar suara.

"A-AMPUN HYUNG"

Mata gadis itu membulat besar. Suara itu berasal dari gudang.

"Jung. . ."

Gadis itu berlari.

Sesampainya di gudang. Dia melihat pelipis jungkook sudah mengeluarkan banyak darah terlebih lagi mulut jungkook juga mengeluarkan darah.

Dia melihat sang kakak nya seokjin tersenyum senang melihat jungkook kesakitan. Gadis itu melihat tangan seokjin.

Seokjin


Seokjin

























































Seokjin. Memukul kepala dan perut jungkook dengan tongkat besi.

"OPPA APA YANG KAU LAKUKAN"teriak gadis itu.

Emosi nya sudah memuncak. Mata memerah, tangan dikepal kuat.

Seokjin, dia terkejut.

Gadis itu mendekati seokjin dan

PLAKKK

Tamparan keras yang ia dapat dari adik perempuannya.

"EGOIS KAU EGOIS OPPA. AKU MEMBENCIMU, KALAU SAMPAI JUNGKOOK KENAPA NAPA. AKAN KUBAWA JUNGKOOK PERGI DAN AKU TAK AKAN MEMAAFKAN MU"teriak gadis itu di depan wajah seokjin.

Seokjin terdiam.

Gadis itu mendekati melihat jungkook.

Jungkook kesakitan.

"Ma-maafkan a-aku h-hyung hikss"

Sakit, tentu sakit. Saat dia membentak seokjin, dia masih mendengar gumaman jungkook. Selalu minta maaf pada hyungnya.

Dia berjalan dan menjajarkan tubuhnya pada Jungkook.

"Ayo kita ke rumah sakit sayang"gadis itu sudah menangis.

"Ro-rose nunna ma-maafkan ko-kookie"kata jungkook sambil tersenyum.

"Tidak saat nya meminta maaf. Aku yang seharusnya minta maaf jungkook. Bunuh nunna yang jahat ini hikss"rose berusaha membantu jungkook untuk berdiri.

"Nu-nunna ti-dak perlu minta maaf. Ko-kookie yang salah. Ko -
Kookie













































































































Pembunuh"

Degg

"Diam"ucap rose.

"Hikss"

"Bibi tolong aku" teriak rose memanggil made mansion mereka.

"Astaga tuan jungkook"

"Bantu aku membawa jungkook ke rumah sakit"titah rose.

Akhirnya jungkook pun di larikan ke rumah sakit.

Bertanya seokjin??

Seokjin masih diam tanpa bergerak sama sekali.

Tangannya bergemetar hebat.

"Aku memukul adikku hikss. Aku pembunuh hikss aku pembunuh iya  aku pembunuh aku bukan manusia aku iblis hikss"

seokjin sudah mulai gila. Dia terduduk lemas.

Mulai lah dia memukul kepalanya dengan kedua tangan dan juga sekaligus menjambak rambutnya sendiri.

"ARGGHHHHHHHHHHH"teriak seokjin

"aku bodoh. Aku bukan Hyung yang baik hikss maafkan aku Jungkook hikss. . Bunuh aku saja jangan biarkan aku hidup hikss"

Tangisan seokjin semakin deras.

"OMMA APPA BUNUH AKU HIKSS ARGGHHHHHHHHHHH"seokjin.

I am lonely Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang