^Chapter 24^

167 14 0
                                    

"Brengsek"

"Aku memang brengsek rose, tapi aku masih punya perasaan. Jikalau kau membenci ku karna aku menampar mu silahkan. Aku tidak peduli. Aku dilahirkan lebih pertama dari padamu, itu bertanda kau harus memiliki etika jika berbicara dengan orang yang lebih tua daripada dirimu sendiri"tutur jennie dengan wajah yang emosi setelah menampar rose.

Jennie wanita yang cukup keras di keluarga mereka. Ia memiliki gelar yang  tinggi. Ia terus sekolah bukan hanya untuk sekedar mendapat gelar namun untuk belajar kalau memiliki etika itu penting. Pecuma sekolah tinggi tetapi tidak mempunyai etika sama saja semua  nya NOL.

****

Andai saja Jungkook tidak lemah seperti sekarang ini, mungkin dia tidak akan se cengeng ini kalau berhadapan dengan orang. Di pelototi saja sudah menangis,  dicubit saja sudah menangis. Bagaimana kalau dia dewasa nanti?? Apakah dia akan terus merengek kepada saudara karna lelah menghadapi semua cobaan ini?? Jangan kan dewasa sejak kecil saja dia sudah lelah menghadapi kehidupan. Saudara nya saja tak pernah peduli dengan kehidupannya. Apakah dia makan? Apakah dia minum? Sehatkah jungkook? Jajan jungkook bagaimana? Apakah jungkook ada teman di sekolah? Banyak pertanyaan yang harus dipertanyakan untuk kehidupan jungkook mulai sejak kecil sampai sekarang. Namun jungkook tidak pernah berpikir sampai kesana. Dia hanya memikirkan bagimana semua saudara dan saudari nya ini kembali melihat nya, melihat dia saat ia akan lahir ke dunia. Namun itu akan sulit, kejadian dulu yang membuat dia akan diam seribu kata jika ingin berbicara dengan mereka semua. Mulut yang manis itu ingin sekali mengeluarkan sepatah dua kata pada seluruh saudara nya dia hanya ingin mengatakan

"Maafkan kookie"

Itu saja namun sangat sulit untuk mengeluarkan itu. Memaafkan orang itu memang sangat mudah cuman dengan kata  aku memaafkanmu bukan menjadi hal kalau mereka memang benar-benar memaafkan kita dengan ikhlas. Itu hanya ucapan saja, bukan dari ketulusan hati yang sepenuhnya. Mungkin kita sudah dimaafkan tapi 50% kebencian itu pasti ada dan akan sulit untuk dilupakan. Sama hal nya dengan yang dialami Jungkook, dia sudah berapa kali meminta maaf  hanya beberapa yang memaafkan nya. Namun bukan kasih sayang yang ia dapatkan melainkan caci makian atau bahkan pukulan. Bukan kah itu sudah diskriminasi?? Jelas, namun jungkook tidak akan pernah melaporkan semua yang ia terima dari seluruh saudaranya ke kantor polisi atau bahkan ke hakim.

"Aku menyayangi mereka semua, aku tau mereka juga pasti menyayangiku. Itu sebab nya aku ingin selalu disamping mereka"

Sayangi....oh ayolah dipukul, dihina apakah itu masih pantas dikatakan kalau mereka menyayangi jungkook. Aku rasa sudah tidak lagi.

"Jungkook kita bisa baik tapi jangan terlalu baik"

"Aku dilahirkan dan diajari untuk menjadi orang yang baik bukan menjadi orang yang jahat"

Lelaki manis itu sangat lah konyol, selalu melakukan hal yang baik terhadap saudara nya. Yang ia dapatkan malah terbalik. Jungkook si mungil itu berjanji tidak akan pernah meninggalkan saudara nya dalam keadaan apa pun itu. Ia bersumpah...

"Jika aku berjanji aku akan membayar itu semua, kalau aku tidak berjanji maka ambil lah nyawaku"

I am lonely Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang