"hikss hikss"tangis Jungkook di dalam kamarnya yang tak sanggup mengobati luka di tangan nya.
Cklek
Pintu kamar Jungkook terbuka.
"Bisa diam gak sih"bentak seorang gadis rambut blonde.
Dia rose. Gadis itu mungkin baru pulang Dari kerja nya. Terlihat tampilannya yang begitu acak acakan.
"Ma-maaf"
"Ck menyebalkan"rose hendak keluar tapi dia melihat tangan Jungkook yang tak henti mengeluarkan darah.
Dia terus menatap. Rose juga menatap Jungkook yang kesusahan sekaligus kesakitan mengobati tangannya.
"Kenapa aku kasihan padanya??"batin rose.
Rose memutar bola mata jengah dan menutup pintu kamar Jungkook dengan keras.
Tentunya jantung Jungkook seakan ingin keluar dari tempatnya. Rose terlalu kuat menutup pintu kamar itu.
"Hikss omma hiksss appa"suara tangisan Jungkook kembali terdengar.
"Jungkook"
Jungkook menoleh.
"Noona"
"Hei kenapa??? Ada apa hmmm"
"Hikss Noona sakit hikss"rengek Jungkook pada gadis itu.
"Shht kita obati nee. Jangan menangis, adik Lisa tidak boleh menangis okee"gadis itu Lisa mengelus pipi Jungkook agar berhenti menangis.
Jungkook mengangguk lemah.
"Berbaring lah, Noona akan mengobati nya oke"Lisa mendorong tubuh Jungkook dengan pelan agar berbaring.
"Hikss"Jungkook masih menangis.
Hati terasa tersayat mendengar tangisan Jungkook.
Lisa mulai mengobati luka yang ada di tangan nya.
"Akhh hikss"Jungkook kesakitan akibat alkohol itu.
"Shtt tak apa"
Skip
Tangan Jungkook sudah di perban.
Jungkook sudah tertidur dengan pulas.
"Maafkan Noona tidak bisa melindungi mu"Lisa mengencup pipi dan dahi Jungkook.
"Mianhe"
Lisa menyelimuti seluruh tubuh Jungkook.
"Mimpi indah sayangku"
Lisa meninggalkan Jungkook.
Kuharap besok hari indah.
![](https://img.wattpad.com/cover/290036117-288-k773967.jpg)