Plak
"Brengsek"
"Hikss sakit Noona"
"Apa-- ha sakit?"kekeh Jennie.
Srekk
Rambut halus nan cantik jungkook ditarik dengan kuat dengan tangan iblis Jennie.
"Hikss ampun"tangis jungkook.
"Cih karna dirimu jhope oppa harus koma disana brengsek"
Jungkook menggeleng. Sangat susah untuk menggeleng bung, rambutnya amat kuat diremas dan ditarik.
"Aku tidak mendorong nya Noona hikss"
"Halah banyak alasan, kau perlu dihukum"murka Jennie.
Dengan tidak punya belas kasihan jungkook ditarik dengan posisi tangan yang masih menjambak rambut nya.
Itu sakit men
Jungkook bersusah payah untuk melepaskan tangan Jennie itu, tapi apa--. Jennie semakin kuat menarik rambut nya.
Pusing
Pusing kunang-kunang
Jennie menarik jungkook kedalam gudang yang tak ada lampunya sama sekali.
Brukk
Jennie mendorong Jungkook dengan keras.
"Mimpi indah adik ku yang manis"
Owh
Owh
Pintunya akan tertutup
Sedikit lagi cahaya itu akan menghilang
Jungkook dengan susah payah berdiri untuk mengejar cahaya itu.
"Jangan Noona, aku takut gelap"
Jungkook memiliki penyakit phobia gelap.
Brakk
Pintu itu ditutup dengan keras.
Tak
Tak
Jungkook mengetuk pintu itu
"Buka Noona hikss"
Tangisan jungkook adalah kesenangan Jennie atau yang paling utamanya adalah Jennie terobsesi menyiksa Jungkook.
"Hihihihi"tawa Jennie seperti tawa kuntilanak.
Tanda dia sudah puas, hasrat nya menyiksa Jungkook akhirnya terpenuhi.
Indah nya malam ini!!!
Sedangkan si manis Jungkook, dia mengalami sesak nafas.
Padahal disitu bukan nya tidak ada udara, melainkan karna dia menangis sekaligus ketakutan yang membuat dia sesak nafas.
Pengap
Gelap sudah penglihatan Jungkook.
|
"Noona"
Jimin yang baru saja turun dari lantai dua melihat kakak nya Jennie sedang tertawa senang di depan gudang
"Apa??"tanya Jennie dengan wajah super datar.
"Sedang apa?"
Jennie menggeleng pergi begitu saja
Dahi Jimin berkerut, ada apa dengan saudari nya yang sebiji itu.
Jimin terus menatap kepergian Jennie yang amat senang.
Jimin menatap gudang itu
Dan
Acuh pergi begitu saja.
Tolong di situ ada bayi saya.
Dirumah sakit, mereka khawatir dengan keadaan jhope yang semakin parah .
Bukan nya Jungkook seharusnya ikut bersama seokjin, salah gaiss.
Flashback
"Ayo Hyung"
"Kalian mau kemana?"tanya Jennie.
"Jennie, jhope masuk rumah sakit"
Seketika mata Jennie membulat besar,
"A--apa"
"Kau ikut"
"Aku menyusul, tapi Jungkook bersama ku nee"
Owh
Seketika Jungkook merinding.
Jennie iblis men
Jelmaan iblis
"Baiklah"
Dengan entengnya seokjin pergi begitu saja tidak melihat jungkook sudah ketakutan.
Jennie tersenyum menatap kepergian seokjin, dan seketika Jennie menoleh kepada Jungkook dengan tatapan maut nya
"Ingin ku paksa jujur atau kau jujur sendiri"
Air mata jungkook mulai jatuh.
Menggeleng, dia ketakutan.
"JAWAB"bentak Jennie.
Jungkook terkejut, ia yang ia benci. Kenapa dia sangat sangat lemah di hadapan Jennie??
Kenapa dengan yang lain terlihat biasa saja??
Jungkook lagi lagi menggeleng.
"JAWAB BANGSAT" teriak Jennie tepat di depan wajah jungkook
"Hikss"
"Brengsek"
Plakk
Plakk
Plakk
Tiga hadiah tamparan keras untuk Jungkook
Oke gengs sampe situ
"Lisa dimana?"tanya jisoo
Yang lain hanya menggeleng tanda tak tau dimana keberadaan Lisa
"Hikss"jisoo kembali menangis
"Noona"Taehyung memeluk kakak yang paling ia sayangi itu.
"Jhope --- hikks bagaimana ini Taehyung"kata jisoo
Taehyung menunduk
"Kita serahkan semua pada Tuhan Noona"ucap Taehyung semakin erat memeluk jisoo.
"Hikss"
