Aku hanya ingin seperti temanku
Memiliki keluarga yang sederhana namun bahagia
Tak bisakah aku bahagia sebentar saja Tuhan
Aku ingin sekali dipeluk
Kau membenci ku ya Tuhan
Sampai kau meregut kebahagianku
Kemarin aku masih tertawa bersama saudariku
Sekarang engkau malah membuat dia membenciku lagi
"Jangan pernah menyalahkan Tuhan jungkook"
Jungkook yang sedang duduk di pinggir sungai, ya merenungi nasib mungkin.
Tidak tidak dia hanya menangkan dirinya sejak kejadian kemarin.
"Hmmmmmm"
"Aku kau sedang sedih, tapi dengar lah jungkook"
---
"Setiap orang itu punya masalah, jadi kita tidak bisa menyalahkan Tuhan atas masalah kita. Itu sebab kalau kita punya masalah itu meminta pertolongan pada Tuhan bukan menyalahkan Tuhan. Tuhan itu amat baik jungkook. Kau bisa bertahan hidup karna dia bukan karna manusia"
Perkataan itu membuat Jungkook berpikur sejenak, lelaki itu benar.
"Jungkook..."
"Noona"
Jisoo datang tak jauh dimana ia duduk.
"Hei..."lelaki yang berbincang dengan nya tadi menghilang.
"Kemana dia pergi???"
"Kau darimana saja jungkook, aku mencarimu. Kau belum sehat mengapa keluar rumah??"
"Mianhe noona, kookie hanya ingin menghirup udara di luar sebentar"
Jisoo menghela nafas nya dengan kasar. Adiknya ini memang sedikit kekanak kanakan.
"Ayo pulang"ajak jisoo sambil mengulurkan tanganya agar jungkook menggandeng nya.
"Noona...."
"Hmmmm"
"Apa rose noona sudah pulang?"
Jisoo menggeleng.
Jawaban jisoo membuat jungkook menunduk, ternyata kakak nya itu marah padanya. Ia hanya bermimpi. Tapi karna suara bentakan rose membuat ia mengurungkan niatnya untuk menjelaskan semuanya.
Kenapa lisa pergi?
Kemana dia pergi?
"Dia dirumah sakit kook"
"Benarkah, apa aku boleh kesana?"
"Kau ingin dipukul jennie lagi ya?"
Seketika jungkook takut dan menggeleng.
"Kalau kau tak mau, lebih baik kaau bersamaku jungkook"
"Tapi aku juga......"
"Shhgttttt..... niat mu baik sayang, tapi bukan sekarang kau harus menemui nya"
Lagi lagi jisoo membuat jungkook diam dengan perkataanya.
Tanpa membalas ucapan jisoo. Dia semakin erat menggenggam tangan jisoo seakan ia tidak ingin kehilangan kakak nya yang satu ini.
Pov RS
"Haisssssss"rose kesal sambil mengacak rambutnya.
"Adaapa?"tanya suga.
Rose tersenyum palsu dan menggeleng.
"Dimana seokjin hyung?" Tanya taehyung.
"Dirumah bersama anak sialan itu"balas jennie yang sedang duduk di samping kasur jhope sambil mengelus tangan lelaki itu dengan menunjukan senyuman jahat.
"Cihh anak itu, karna dia jhope hyung sakit"balas taehyung dengan mengepal tangan nya dengan kuat, menandakan ia semakin geram dengan jungkook.
"Bagaimana kau dia kita usir saja dari rumah?" Usul jennie.
"Kau gila onnie"
Sadari tadi rose hanya menanggapi percakapan saudaranya itu, tapi mendengar jungkook mau di usir membuat dia marah.
Ayolah, rose memang marah pada jungkook. Tapi itu tidak akan lama sebentar lagi juga akan baikan kok.
"Lagi lagi kau membela nya rose"ucap suga.
"Jungkook sama sekali tidak pernah menyakiti kita, tapi kenapa kalian sekejam itu ingin mengusir nya"
"Cih rose, ingat lisa koma 2 tahun karna dia"
"Saat itu jungkook ingin membeli es, dia meminta bantuan kalian untuk membeli itu. Kalian tidak ada membantu nya, kalian asik dengan handphone kalian..
....."Brakkk
Suga mengebrak meja dengan keras.
"Dia juga bodoh saat itu, sudah seokjin hyung bilang jangan pergi sebelum seokjin hyung kembali. Dia yang terlalu keras kepala sampai harus membeli es sendirian dan tidak melihat kendaraan yang lewat"suga
"Itu sebabnya lisa harus mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan bajingan itu"lanjut taehyung.
"Jangan pernah menyebutnya bajingan. Kau yang bajingan"ucap rose sambil menunjuk wajah taehyung.
"ROSEE"suga geram.
"WEEE"balas rose dengan keras.
"Sialan karna bajingan itu, kau sudah tidak sopan lagi"ucap taehyung.
"Lebih baik sikap ku sedikit berubah daripada dirimu yang sering bermain dengan wanita di luar sana"ucap rose dengan nada mengejek pada taehyung.
"KAU...."
"Kenapa hmmm?"balas rose.
"Rose"jennie yang tiba tiba saja berdiri di samping nya langsung menoleh.
PLAKKK
