"NOONA"
"Weaa ada apa???"
Jungkook yang baru saja bangun dari mimpi buruknya tiba2 mendengar suara gadis cantik yg sedang berdiri di sampingnya.
"Noona"
"Kenapa..... kau mimpi??"
Jungkook mengangguk dan merentangkan kedua tangannya, memberi tanda kalau dia ingin dipeluk.
Lisa ingin duduk di kasur tapi tiba-tiba ia meringis kesakitan dibagian bahwa perut kirinya.
Tepatnya bagian ginjal nya.
"Akhh"Lisa memegang perut kirinya.
"Noona"
Lisa yang tadinya kesakitan, tiba-tiba tersenyum pada Jungkook
Ia tak ingin adiknya curiga padanya
"Kemari"Lisa memeluk adik manis nya itu dengan erat.
Tak terasa air mata yang paling berharga jatuh di pipi cantik Lisa. Sesekali gadis itu mencium rambut halus Jungkook.
"Noona menangis?"tanya Jungkook hendak ingin melepas pelukannya, tapi Lisa semakin erat memeluk Jungkook
"Jungkook-ah"Lisa memanggil Jungkook dengan iringan tangisannya
"Wea Noona"
"Kalau Noona pergi bagaimana?"tanya Lisa.
Seketika mata Jungkook memerah mendengar pertanyaan lisa.
"Kookie ikut pergi bersama Noona"balas Jungkook. Air matanya sudah jatuh.
"Maaf kan aku kalau aku tidak bisa bersama mu selamanya"
"Maksud Noona apa?"Jungkook melepaskan pelukan itu dan menatap sang kakak yang tak henti menangis.
"Jungkook-ah"Lisa mengelus pipi gembung Jungkook.
"Noona sangat menyayangimu, berjanjilah pada noona kalau kau tidak akan pernah meninggalkan keluarga kita"ucap Lisa dengan air mata yang tak henti mengalir
"Noona aku tidak mengerti-----"
Belum selesai Jungkook berbicara Lisa langsung menarik tubuh Jungkook kembali ke pelukan hangatnya.
"Mianhe"bisikan halus yang keluar dari bibir Lisa membuat badan Jungkook seketika tegang
Jungkook dapat merasakan betapa bergetarnya badan Lisa.
"Jangan tinggalkan aku Noona"
Ucapan Jungkook membuat air mata Lisa berlomba-lomba untuk membasahi pipinya.
"Jhope" jisoo memanggil nama sang adik yang terbaring lemah di kasur itu, jisoo mengelus tangan jhope yang di infus.
"Onnie, Jungkook dimana?"tanya rose.
Jisoo menoleh pada rose dan menggeleng memberikan kode ia tak tau dimana keberadaan Jungkook.
Rose langsung duduk di sofa bersamaan dengan taehyung yang tidur berantakan.
"Kemana dia?"tanya seokjin
"Tidak tau"
Jennie gadis hanya mendengar pembicaraan mereka di sudut ruangan tersenyum licik.
Mereka belum tau kalau dia sudah melakukan kekerasan Jungkook
"Jennie bukannya Jungkook bersama mu?"tanya seokjin.
Jennie menatap sinis pada seokjin
"Tidak"SPJ
"Kau jangan berbohong------"seokjin diam tiba tiba dan dia mengamati wajah licik dari Jennie.
"Jangan katakan---
"Iya aku menyiksanya di gudang"jelas Jennie
Mata seokjin membulat besar, sedangkan rose dan jisoo terkejut mendengar itu.
"Kenapa kau melakukan itu bodoh??"marah seokjin.
"Dia pantas mendapatkan itu"balas Jennie dengan santai menyilangkan kedua kaki nya.
"Tega sekali kau Jennie"ucap jisoo tak kuat menahan air matanya.
"Kenapa tega?? Karna dia jhope oppa harus berbaring di situ"
"Jhope sudah lama mengalami gagal ginjal, jadi kau tidak boleh secara langsung menyalahkan Jungkook Jennie"murka seokjin.
"Aku tidak peduli"Jennie memutar bola mata malas.
Seokjin tak mau ambil pusing dia berlari keluar dari ruangan itu.
Rose ikut menyusul sedangkan jisoo dia tetap diam dan menatap tajam pada Jennie.