^Chapter 8^

439 39 1
                                    

"kookie-a"panggil gadis mungil berponi depan.

"Ada apa eunha??"tanya Jungkook.

Eunha memiringkan kepalanya ke kanan dan kiri sambil mengamati wajah jungkook.

"Kau menangis"tanya eunha.

Mata Jungkook langsung membulat.

"Ti-tidak"

"Kau tidak pandai berbohong kookie"

"Aku tidak berbohong eunha"

"Ja-"

"Jungkook"

"Ada apa saem"

"Seorang gadis menunggu mu di depan gerbang"

"Ah baiklah saem terimakasih saem . Pai Pai eunha"jungkook pergi meninggalkan eunha.

"Aku tau kau pasti di sakiti Hyung mu jungkook"eunha menatap sedih dengan jungkook yang belum jauh darinya.

**

"Kira kira siapa ya??"gumam jungkook.

Di depan gerbang gadis berambut panjang dengan syal yang menutupi setengah rambutnya. Dia memakai kacamata hitam.

"Permisi"

Gadis itu menoleh. Gugup, gadis benar benar gugup. Tangan bergemetar.

"Ini makan"gadis itu langsung memberikan bekal makanan dengan kasar pada Jungkook.

Jungkook heran menatap gadis itu. Jungkook mengamati seluruh tubuh gadis itu mulai dari ujung kaki sampai kepala.

"Jisoo Nuna"kata jungkook.

"Aku bukan jisoo. Makan, kalau kau tidak memakan nya akan ku adukan pada Lisa. Bai"gadis itu berlari pergi meninggalkan jungkook.

"NUNA"panggil jungkook dengan keras.

Hingga langkah gadis itu berhenti.

"Terimakasih bekal nya jisoo Nuna"

Betul.

Gadis itu jisoo.

Jisoo tidak menoleh melainkan hanya mengukir senyum simpul dan pergi.

"Apa ini. . . Lisa Nuna menyuruh jisoo Nuna untuk mengantarkan bekal untuk ku. Tapi jisoo Nuna kan benci sama aku. Kenapa. . . .

Jungkook berpikir sejenak.

Terimakasih Nuna"

Jungkook melangkah kan kaki masuk ke gedung sekolah nya.

Sedangkan gadis bernama jisoo masih bersembunyi di balik tembok cafe yang dekat dengan sekolah jungkook. Dia terus menatap kepergian jungkook.

"Semoga kau suka masakan Nuna jungkook. Maafkan Nuna jungkook"lirih jisoo.

Tuk

Seseorang menepuk bahu jisoo.

Jisoo terkejut.

"Haiss yak. . . Jimin"

"Nuna ngapain nutup kepala pake syal dan kenapa make kacamata mau Maling ya Nuna"

"Sembarangan, bukan urusanmu sana pergi jauh jauh"kesal jisoo.

"Nuna liatin apa sihh??"Jimin hendak ingin melihat apa yg jisoo lihat tadi tapi.

"Ih sana kerja. Atau ku bakar semua koleksi game mu"jisoo mendorong tubuh Jimin dengan sekuat tenaga.

"Eh iya iya. Hiss"Jimin pergi.

"Untung aja. Nuna gak mau kamu terluka lagi jungkook. Sudahlah lebih baik aku kembali bekerja"jisoo pun akhirnya pergi.

I am lonely Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang