06 | Melenyapkan Jiwa

52.6K 4.7K 206
                                    

-Skizofrenia-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Skizofrenia-

Puji tuhan, tak ada hal serius yang terjadi pada Fara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












Puji tuhan, tak ada hal serius yang terjadi pada Fara. Kata dokter, dia berhasil merobek kulitnya, hanya saja tidak dalam, tidak sampai mengenai nadinya. Mungkin Fara terlanjur membayangi rasa sakit bahkan sebelum ia merobek kulit tangannya itu. Ditambah kedatangan Regan, membuat dirinya tergesah gesah dan asal saja merobek kulit itu tanpa pikir panjang.

Tapi, menjadi sebuah keberuntungan ketika Regan datang pada saat itu. Setidaknya walaupun Fara terluka, nyawanya tidak benar - benar terenggut. Sekali lagi Regan bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan yang masih saja mau mengabulkan doanya. Karena terlalu banyak permintaan yang Regan pinta, sampai ia pikir Tuhan tidak banyak mendengarkan. Namun ternyata ia salah,Tuhan benar -benar maha pengasih, dan tiada hal yang ia tolak untuk kebahagiaan hambanya.

Kini, laki-laki berjaket kulit hitam, dengan kaos setengah sobek itu melangkah masuk kedalam ruangan tempat istrinya berada. Ia tatap tubuh yang terduduk manis di kasur rumah sakit dengan perban yang menggulung pergelangannya itu.

"Hai ... sayang." Regan mengusahakan segala cara agar tetap tersenyum di hadapan Fara, meski rasanya sakit sekali tiap kali Regan tatap wajah itu. Wajah yang menjadi alasan ia menangis akan rasa bersalah terus menerus. Wajah yang selalu ia sayangi dan selalu ingin ia lindungi di tiap waktunya.
Ia mendekat, lalu duduk di sisi ranjang. Regan lihat binar mata yang cantik itu membuang pandangan ke arah lain seperti enggan menatap balik.

"Apa yang kamu lihat?" Regan menoleh mengikuti arah kemana pandangan Fara pergi.

Namun tiba - tiba saja Fara menjawab ucapannya. "Ada suara anak bayi."
Suara itu, suara yang Regan rindukan, akhirnya kembali terdengar. Laki – laki itu bahkan tidak perduli akan apa yang baru saja Fara katakan, karena ia pikir Fara masih dalam efek bius dan hanya melantur saja.

"Kamu berbicara lagi?" Regan tersenyum seringai,lalu memeluk tubuh itu hangat. "Aku seneng kamu mau ngomong lagi sama aku" imbuhnya begitu riang.

Jujur demi Tuhan, Regan tidak pernah merasa se-senang ini dalam hidupnya. Walau tentu masih banyak hal yang bisa membuatnya lebih senang, tapi jujur hanya ini yang ia butuhkan. Tidak ada hal lain. Karena ketahui-lah bahwa ini yang Regan nantikan sejak malam itu, mengingat sudah begitu lama istrinya menutup komunikasi padanya dan bahkan untuk saling bertatap pun Fara enggan melakukannya.

02 | SKIZOFRENIA - SPIN OFF LOSE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang