-Skizofrenia-
Jakarta, 31 Desember 1990Hari demi hari berganti menjadi bulan, dan tanpa sadar sebentar lagi akan berganti tahun. Kondisi Fara melurus kaku, tak terbentuk apa lagi terputar balik seperti awal mula. Meski begitu, Regan tahu bahwa Fara sudah berusaha keras melawan penyakit mentalnya itu. Bahkan Dara juga rutin datang ke rumah untuk memberikan banyak konsultasi serta terapi psikologi bagi Fara. Sehingga perlahan membantu Fara membaik dari kondisi sebelumnya.
Namun perlu di garis bawahi, bahwa apa yang telah berubah tidak akan sepenuhnya dapat diperbaiki. Fara masih tak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Delusinya benar - benar mengganggu. Orang - orang disekitar mulai menunjukan kebencian terhadap suasana dirumah. Fara yang masih tidak bisa mengendalikan pikirannya, sering kali membuat suara suara bising yang mengganggu orang sekitar. Bahkan tak sedikit dari mereka yang melakukan teguran secara terang terangan.Luar biasa Regan dapat menghadapi semuanya. Dengan lapang dada dan tanpa menyalahkan orang lain, Regan masih bertahan. Mungkin akan berbeda ketika orang lain yang menghadapi situasi ini, terlebih menghadapi Fara dan semua riuh yang berdatangan.
Lantas, biarkan hari kemarin tetap menjadi hari kemarin dan biarkan hari ini menjadi hari yang mengesankan untuk disambut meriah. Karena malam ini merupakan malam tahun baru. Tak menyangka, sebentar lagi mereka akan menginjakkan kaki di tahun 1991. Bertambahnya umur dunia juga umur Fara.
"Selamat ulang tahun~ selamat ulang tahun~ selamat ulang tahun Fara~ selamat ulang tahun!" nyanyi Regan penuh semangat tepat di jam 00:00.
"Tiup dong lilinnya" titah Regan pada Fara, dan dengan senang hati Fara menurutinya.Fuhh!
Kue jenis Black Forest itu ia beli di Majestyk. Tempat yang paling sering Fara kunjungi semasa lajang dulu, untuk membeli bolu coklat kesukaannya.
Sehabis perayaan kecil kecilan ala Regandra Agung Cahyono untuk sang istri tercinta. Kini saatnya merayakan pergantian tahun di luar rumah. Menyaksikan gemerisik petasan yang bersinar terang di langit."Yuk keluar" selajur meletakkan kue di tangannya ke atas meja, lalu menarik Fara keluar rumah. Hendak menyaksikan secara langsung fenomena indah di langit malam yang ramai. Keduanya juga bisa melihat para tetangga tengah berkumpul bersama. Merayakan tahun baru dengan bakar - bakar di halaman rumah masing - masing,
"Regan! sini gabung". Suara ajakan muncul dari arah rumah sebalah. Sontak Fara dan Regandra menatap canggung ke arah Dery.
Mereka menggelar terpal besar dengan bantalan sebagai alas duduk. Merayakan tahun baru dengan bakar – bakar dan makan bersama. Fara awalnya enggan, terlebih ia malu atas teguran para tetangga tentang dirinya.
"Yuk? kamu mau?" bisik Regan lirih. Mengutamakan keinginan Fara di atas keinginan dirinya sendiri. Namun belum sempat ia pertimbangkan, sebuah tangan sudah lebih dulu menarik keduanya untuk ikut.
KAMU SEDANG MEMBACA
02 | SKIZOFRENIA - SPIN OFF LOSE [END]
Teen Fiction[SUDAH DITERBITKAN] 1990, akan selamanya abadi dalam relung hati dan pikiran Fara. Perihal hari dimana ia dilecehkan seperti binatang seksual, dan menjadi bahan gunjingan para tetangga dan ibu mertua. Sejak saat itu kehidupannya hancur dan berantaka...