-Skizofrenia-
Jakarta, 17 Februari 1991Sudah satu bulan sejak Abi meninggal dunia. Luka yang tertinggal masih meninggalkan bekas luka. Namun silir berganti, Fara mampu merelakan Abi yang telah pergi meninggalkannya.
Ia ingat betapa egois dirinya menahan jiwa tak bersalah agar tidak meninggalkannya, hingga ia lupa memikirkan bagaimana perasaan Abi yang tidak tenang di alam sana. Jiwanya yang hampir sampai disuatu tempat yang lebih baik, harus terpaksa berhenti di tengah jalan perihal satu hati yang tak kunjung mau merelakan.
Beruntung perlahan Fara mau belajar ikhlas berkat suami yang selalu mendukung. Nasihat - nasihat kecil Regan berikan agar hati besar nan tertutup rapat itu bisa terbuka lebar. Ia selalu menanamkan peringatan penting tentang satu jiwa yang perlu diantar pergi menuju ke tempat semestinya. Dan itu hanya butuh persetujuan kecil dari ketulusan hati.
Regan juga pernah mengatakan, bahwa mengikhlaskan adalah 'penting'. Itu menjadi bukti betapa hati ini tulus mencintainya dan ketenangannya-lah yang kita harapkan. Maka kita lupakan sejenak kesedihan itu. Biarkan hari ini berlalu sebagai momen terindah yang dapat diputar kenangannya suatu saat, di masa depan.
"Lihat dua pasang remaja yang ada didekat gerobak soto" acung Regan kemudian menyuapkan se-sendok nasi goreng ke mulutnya sendiri.
Fara menoleh mengikuti kemana jari telunjuk Regan mengarah. Kelopak matanya mengedip bingung beberapa kali. Disinilah mereka, menghambiskan malam dengan menikmati nasi goreng gerobak di pinggiran jalan.
"Cara gadis itu menatap wajah pemuda di sampingnya sangat-lah tulus. Sementara pemuda itu sendiri membuang pandangannya menatap sekitar." Tak lama, netra hitam yang sempat mengamati dua muda mudi itu, kini melempar pandangannya menatap laki - laki dengan mulut sibuk mengunyah makanan yang memenuhi bagian dalam bibirnya. Ia amati, jakun milik laki – laki itu bergerak naik turun.
"Hanya dari segi menatap kita bisa tahu, apakah perasaannya bisa bertahan selama mungkin atau akan berpaling dikemudian hari" lanjutnya, sembari menggoyangkan sendok ditangannya mengikuti gerak bibir yang berucap.
KAMU SEDANG MEMBACA
02 | SKIZOFRENIA - SPIN OFF LOSE [END]
Teen Fiction[SUDAH DITERBITKAN] 1990, akan selamanya abadi dalam relung hati dan pikiran Fara. Perihal hari dimana ia dilecehkan seperti binatang seksual, dan menjadi bahan gunjingan para tetangga dan ibu mertua. Sejak saat itu kehidupannya hancur dan berantaka...