11| Lia & Kesan Yang Tertinggal

31.7K 3K 3
                                    

-Skizofrenia-

Jakarta, 1 Januari 1991

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
































Jakarta, 1 Januari 1991

Esok harinya, tepat pada pukul delapan pagi. Suara ketukan pintu terdengar gaduh. Fara keluar dari kamar, menilik ke arah luar lewat celah gorden. Pagi ini Fara hanya tinggal sendirian di rumah, lantaran Regan harus pergi bekerja sejak pagi buta.

Itu semua sudah menjadi resiko Regan karena terlalu banyak mengambil cuti guna menjaga sang istri dimasa masa terpuruknya. Sehingga ia perlu merelakan hari liburnya untuk mengganti pekerjaan yang tak usai - usai ia kerjakan.

Tok!tok!tok!

Lagi - lagi suara ketukan terdengar. Namun Fara enggan membukakan pintu itu.

Tok!tok!tok!

"Assalamualaikum..."

Terdengar suara wanita yang mengucap salam. Suara yang begitu familiar di telinga. Fara ragu akan membukanya atau tidak. Bagaimana kalau orang yang ada di luar sana bukanlah orang baik, atau mungkin tetangga yang akan memarahinya soal tempo hari.

"Assalamualaikum, ada orang?" bisingnya dari arah luar rumah.
Fara mulai mengalami serangan panik. Matanya berkaca kaca, dan dahinya mengucurkan hujaman air keringat. Giginya juga tak henti menggerogoti ujung kuku hingga berdarah.

Tok!tok!tok!

"Kok gak ada yang bukain, ya?" tanya wanita bergaun putih panjang dengan rambut yang terurai bebas. Bertanya pada dirinya sendiri.

Tok!tok!tok!

Tangannya tak kenal lelah untuk terus mengetuk pintu itu, meski tak mendapat balasan maupun jawaban.

Tok!tok!tok!

Tok!tok!tok!

Tok!tok!tok!

Lia menghela napas panjang, kewalahan. Sudah hampir setengah jam ia mengetuk pintu rumah seseorang yang ia harapkan kemunculannya sekarang. Pasalnya pada malam hari tadi. Ia hanya beritikad baik memberikan sang tamu sajian makanan sebagai hadiah sambutan bagi Fara dan Regan, karena mau bergabung merayakan tahun baru bersama. Tapi ketika ia kembali, keduanya telah pergi menghilang. Dery dan Rafa juga mengatakan, bahwa malam itu Fara tampak tak terlihat senang berada diantara mereka. Bahkan ketika keduanya baru menginjakkan kaki pada teras rumah milik Dery dan Lia.
Karena hal itulah Lia merasa bersalah. Ia tidak tahu bahwa malam itu keduanya tampak tidak senang atas paksaan mereka terhadap Regan dan Fara untuk bertamu. Dan kehadiran Lia hari ini hanya sekedar ingin memberikan bingkisan kecil untuk keduanya sebagai hadiah permohonan maaf, karena telah merusak malam tahun baru milik Fara dan Regan. Itulah yang sekiranya ia pikirkan.

02 | SKIZOFRENIA - SPIN OFF LOSE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang