-Skizofrenia-
Selepas pagi, hujan telah mereda. Fara dan Regan hendak berpamitan akan pulang siang ini, dikarenakan besok Regan harus pergi bekerja. Laki - laki usia dua puluh delapan tahun itu sudah mendapatkan surat peringatan pemecatan jika mengambil cuti sekali lagi. Ia tidak mau hal itu terjadi, maka terpaksa ia harus melupakan sedih, duka, lara dan lebih mementingkan pekerjaannya demi menafkahi keluarga ini.Yang tersemat dikepalanya saat inilah yang harus diutamakan, demi kebaikan bersama. Karena jujur ia tidak hanya butuh uang untuk makan ataupun membeli barang-barang keperluan saja, tapi juga harus membiayai terapi Fara disetiap bulannya. Itu menjadi hal yang cukup berat bagi Regan karena kini hanya tinggal dialah satu satunya sumber penghasilan, mengingat Fara telah berhenti bekerja karena satu dan lain hal. Karena itulah, ini menjadi perjalanan pertamanya sebagai tulang punggung keluarga dan ia akan berusaha semaksimal mungkin agar tidak ada hati yang kecewa.
Di lain hal, pagi ini Regan sempat membujuk Fara agar menginap saja untuk menemani ibu, alih-alih ikut pulang. Sekiranya agar tidak terlalu kesepian selagi Regan pergi bekerja. Akan tetapi Fara menolak, ia mengatakan ingin pulang saja. Regan tidak bisa berbuat apa - apa selain tetap menuruti kemauannya, jikalau itu membuat Fara merasa lebih baik.
Wanita muda itu keluar lebih dulu melewati pintu utama, disusul Regan dan ibu setelahnya. Ketika pijakkan ketiganya telah berada di teras rumah, Regan dan Fara membalik badan mengahadap ke arah ibu. Disanalah ibu mengukir senyum simpul dan mata berkaca yang tak kunjung larut.
"Hati – hati, ya, dijalan?" Regan balas tersenyum, lalu menyambangi ibu. Ia genggam tangan setinggi pinggang itu lalu mengecup bagian punggungnya.
"Iya, bu. Ibu juga sehat - sehat, ya? kalau ada apa - apa kabarin" pamit Regan. Usai itu ia pergi kembali ketempatnya semula, memberi giliran bagi Fara agar segara berpamitan juga.
Lama ibu pantau wanita itu hanya melamun. Alun - alun ia hampiri dan ia peluk tubuh itu erat dan hangat. "Sehat - sehat, ya, ndok? ibu tau Fara kuat—"Fara hanya memanggut kecil, seraya mengulum bibirnya— canggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
02 | SKIZOFRENIA - SPIN OFF LOSE [END]
Roman pour Adolescents[SUDAH DITERBITKAN] 1990, akan selamanya abadi dalam relung hati dan pikiran Fara. Perihal hari dimana ia dilecehkan seperti binatang seksual, dan menjadi bahan gunjingan para tetangga dan ibu mertua. Sejak saat itu kehidupannya hancur dan berantaka...