4.BAIKAN

7.6K 101 0
                                    

Hii.

Happy reading.


Bumi dan Bintang kini sudah berada di apartemen nya setelah beberapa menit pulang dari sekolah, Bintang duduk di sofa menonton dua bocah botak yang tak selesai-selesai dengan mulut yang sibuk mengunyah ciki.

Sedangkan Bumi sibuk memandang wajah lucu Bintang.

"Bintangggg". Rengek Bumi,Lagi.

"Hmm".

"Udah nggak marah kan?". Tanya Bumi Was-was.

"Masih lah". Jawab Bintang sinis.

Bumi mendekatkan duduk nya lalu melingkar tangannya di pinggang ramping Bintang,"Jangan marah lagi,Mau apa deh biar nggak marah?". Tawar Bumi.

Bintang memutar-mutar kan otak nya, setelah mendapat ide,Bintang tersenyum evil ke arah Bumi.

"Push up 100 kali". Ujar Bintang

"Oke". Ucap Bumi santai lalu bangun dari duduk nya,lalu merampas ciki yang ada di tangan Bintang membuangnya ke sembarang arah,hal itu sontak saja membuat Bintang tersentak Kaget.

Bruk!

Bumi menarik tangan mungil Bintang lalu membawa tubuh kecil itu tiduran di lantai, bumi mulai menaik turunkan tubuhnya membuat Bintang membeku ditempat.

Seruan nafas Bumi menerpa permukaan wajah nya dan sesekali hidung mereka bersentuhan membuat wajah Bintang menjadi merah padam.

Tatapan mereka bertemu,dan detik selanjutnya Bumi menghentikan push up nya lalu mengelus bibir pink milik Bintang yang begitu menggoda di hadapan nya.

Bukannya bangun,Bintang justru menutup mata nya membuat Bumi terkekeh geli.

Cup

Bumi mencium bibir Bintang singkat.

"Nakal". Ucap Bumi mencubit hidung Bintang.

Bintang memanyunkan bibirnya sebel, mengusap-usap hidungnya yang merah Karna cubitan Bumi,"Sakit tau!".

"Bangun". Ucap Bumi menjulurkan tangannya membantu Bintang Bangun.

Bintang menggeleng cepat lalu merentangkan kedua tangannya,"Gendong".

Bumi menggendong Bintang ala koala lalu membawanya ke sofa,Bintang menaruh wajah di cengkeru leher Bumi, menggesek-gesekan ujung hidungnya di leher Bumi.

"Jangan nakal Bintang". Kata Bumi.

"Cium". Kata Bintang sambil memanyunkan bibirnya.

Bumi sudah kehabisan kesabaran sekarang,Bumi mencium bibir Bintang,melumutnya atas dan bawah, Bintang pun membalas setiap cap ciuman Bumi.

Bintang mengakhiri duluan ciuman itu,lalu mempererat pelukannya,"Ka?". Panggil Bintang.

"Hmm".

"Kaka nggak bakal ninggalin Bintang kan?". Tanya Bintang membuat Bumi mengerutkan keningnya.

"Nggak lah". Jawab Bumi yakin.

"Kalo Kaka punya pacar bakal lupain Bintang nggak?". Tanya Bintang,lagi.

Bumi semakin dibuat bingung dengan pertanyaan-pertanyaan yang keluar dari mulut Bintang,Bumi ngangkat tubuh Bintang agar duduk dipangkuan nya.

"Kamu kenapa?". Tanya balik,Bumi.

Bintang menggelengkan kepala pelan lalu mencium bibir Bumi singkat.

"Jawab pertanyaan Bintang yang tadi". Ucap Bintang sambil mengelus-elus rambut Bumi.

"Kakak nggak bakal punya pacar,Kan ada kamu". Kata Bumi.

"Gombal".

"Beneran sayang". Ucap Bumi mempeluk erat Bintang,mencium pipi kiri dan kanan Bintang.

"Tidur sama Bintang". Ucap Bintang ,Bumi yang mendengar ucapan Bintang menganga kaget.

"H-hah?".

"Maksud Tidur dikamar Bintang,temenin Bintang". Jelas Bintang di balas anggukan kepala oleh Bumi.

"Let's go tuan putri". Pekik Bumi lalu menggendong Bintang ala Koala.

Di tempat lain.

Di apartemen sederhana,Alan tengah berguling-guling diatas kasur sesekali kaki nya menendang-nendang angin.

"Gheaaaaa hiks gheaaaaa". Rengek Alan sambil memukul-mukul kasur nya.

"Apa si baby?". Tanya Ghea sabar.

"Susu mau susu". Sarkas Alan cepat.

Ghea menghelakan nafas panjang, Laki-laki didepan ini kenapa seperti memiliki 2 raga,Di sekolah pendiam kenapa di apartemen seperti bayi kecil?.

"Bangun dulu, nanti pusing". Ucap Ghea perlahan mengangkat tubuh Alan mengubah posisi nya menjadi duduk.

Alan memeluk erat pinggang ramping Ghea, sesekali memberikan kecupan di perut Ghea.

Ghea menyisir-nyisir rambut Alan menggunakan jari-jari nya lalu memberikan kecupan singkat di puncak kepala Alan.

"Buka mulut nya". Ujar Ghea, lalu dengan patuh Alan membuka mulutnya.

Ghea mengarah payudara kedalam mulut Alan, Alan dengan senang hati menerima nya lalu menyedot nya seperti bayi kelaparan.

"Pelanh-pelanh nggak bakal ada yang ngambil". Ucap Ghea.

Alan menatap Ghea yang sedang menatap nya juga,"Enak banget". Ujar Alan disela-sela menyusu nya.

Ghea tersenyum geli melihat tingkah lucu Alan,Ghea mencintai Alan lebih dari dirinya sendiri begitupun sebaliknya. Alan  dan Ghea seperti sudah ditakdirkan untuk bersama,Yang satu manja yang satu kadang emosian.

Alan yang selalu membuat emosi Ghea hampir meledak kadang Alan juga yang buat Ghea sebahagia mungkin.

"Ghea?". Panggil Alan melepaskan nen nya.

"Hmm apa?".

"I love you, thank you for always being there, always aware, I promise to always be beside you forever". Ucap Alan serius membuat Ghea tak sanggup lagi menahan air mata nya.

"I love you mommy Ghea kesayangan Alan".

"I love you too baby Alan kesayangan Ghea".

Alan memeluk Ghea erat, seperti enggan untuk melepaskan nya.

----------

NEXT?

JANGAN LUPA VOTE COMMENTS YA!!!

JANGAN LUPA FOLLOW INSTAGRAM

@autho_senja
@delasftrrr

BUMI DAN BINTANG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang