09.SESUATU

8K 67 4
                                    

Heloowww

Maaf semuanya, aku menghilang setelah sekian lama.

Happy reading.

Setelah mengantar Bintang pulang,bumi melanjutkan perjalanan ke basecamp karna teman temannya memintanya untuk datang, setelah beberapa menit kini Bumi sudah berada di depan rumah tua.

Bumi melangkah masuk kedalam sana lalu disambut dengan baik oleh ketiga teman-teman nya.

"Ngapain?". Tanya Bumi to the point tanpa basa-basi tanpa babibubebo

"Dia kembali". Jawab Bilal tanpa ragu, padahal beberapa menit yang lalu Gilang dan Alan sudah merencanakan sesuatu yang tidak akan disampaikan pada Bumi tapi karna mereka memiliki teman yang susah diajak kompromi jadi ya pasrah ajaaa...

Gilang dan Alan menghelakan nafas panjang sangat panjang.

Bumi mengangguk paham,"Udah tau". Jawab Bumi.

Gilang dan Alan menatap Bumi kaget.

"Gimana rencana lo?". Tanya Bilal.

"Jauhin dari Bintang".

Bumi menengguk minuman kaleng di hadapan nya hingga tuntas, masalah akan timbul beberapa Minggu atau hari kedepan. Lari?tidak bisa. Lagi juga Bumi bukan tipikal orang yang lari dari masalah hanya saja seperti nya ini akan mempersulit hidupnya.

"Bintang buat gue aja". Ucap Gilang tanpa ragu tanpa takut.

Bumi menatap Gilang tajam,"Oh ga jadi". Ucap Gilang cengengesan.

Bumi mengambil jaket serta kunci motornya,lalu berjalan keluar dengan tenang. Saat tangan kanannya hendak memegang gagang pintu tapi di urungkan karna suara Bilal yang membuatnya merasa kesal.

"Biar Bintang gue yang jaga". Ucap Bilal lalu berjalan mendahului Bumi yang masih diam diposisi nya.

Tangan Bumi mengepal kuat,ada apa dengan temannya itu?

Gilang dan Alan menatap kedua sahabat dengan seksama.

"Perang ga?". Tanya Gilang pada Alan yang masih fokus memandang Bumi yang seperti ingin meledak.

"Entah,kita liat aja". Jawab Alan tak pasti.

"Bumi bakal diikat sama dia, gue yakin Bintang bakal terlantar nantinya".

"Tenang, ada kita". Jawab Gilang bangga.

🦖🦖🦖🦖🦖

Setelah beberapa menit perjalanan dari basecamp menuju tempat tujuanan,kini Bilal sudah berada di suatu tempat yang sangat ia rindukan. Hati nya tersentuh hangat, kerinduan nya sangat menggebu-gebu. Bilal menatap kedepan sana, ingatan nya mengingat ke beberapa tahun yang lalu. Saat dimana,dunia masih berpihak kepada nya.

"Gue bakal ambil lo dari dia". Ucap Bilal tanpa ragu dan penuh dendam.

Saat sedang merasakan hembusan angin malam yang merepa permukaan wajah, tiba-tiba saja ponsel Bilal berdering, terpampang nama seseorang disana.

"Apa?". Tanya Bilal to the point.

"I'am back".

"Gue tau".

"Ga mau sambut aku?". Tanya seseorang disebrang sana.

"Nanti sweet".

"Oke,aku tunggu".

Ponselnya Bilal matikan sepihak,Bilal mengangkat ujung bibirnya tersenyum tipis tapi penuh arti.

"Kehancuran".

Setelah merasa tenang,Bilal kembali kemotornya yang berada disebrang sana. Motornya yang dikendarai berjalan menuju apartemen nya. Kenapa tidak rumah? Alasan klasik,bahwa Bilal ingin mandiri dan merasa tenang.

Ditempat lain...

Rumah yang cukup besar dan hanya diisi oleh dua manusia yang sedang bercumbu mesra,Bumi menenggelamkan wajahnya di dada Bintang sedangkan Bintang sibuk memandang layar tv Karna mereka sedang menonton film kesukaan Bintang yaitu Upin dan Ipin.

Bukan mereka tapi hanya Bintang saja yang menonton,Bumi?sibuk merengek didada Bintang.

Mengingat ada sesuatu yang harus disampaikan pada Bintang,Bumi membenarkan posisi nya menjadi duduk menghadap Bintang.

"Bin?". Panggil Bumi.

"Hmm". Jawab Bintang dengan pandang yang masih menatap layar tv.

Bumi berdecak malas,"Liat sini dulu".

"Apaaaa si?".

"Kalo nanti ada masalah timbul,tolong tetep percaya sama aku ya". Ucap Bumi.

Bintang mengerutkan keningnya bingung,"emang apaan?". Tanya nya.

"Ada,intinya satu. Kamu harus tetap percaya sama aku,Oke?!". Ujar Bumi tegas.

Bintang mengangguk patuh,"Iya percaya aku".

Bumi tersenyum senang dan hatinya merasa tenang sekarang tapi tidak setenang itu,Bumi yakin masalah ini melibatkan dirinya dan semuanya.

Saat hendak kembali keposisinya, ponsel Bumi bergetar,Bumi mangambil ponselnya lalu melihat siapa penelpon itu tapi tidak ada nama disana. Bumi kembali meletakkan ponselnya diatas meja,Tapi tak lama ponsel bumi kembali bergetar.

"Angkat dulu berisik tau". Oceh Bintang.

Bumi berdecak malas,"iya".

"I'am back Nanendra". Pekik seseorang disebrang sana.

Jantung Bumi mendadak berdecak kencang,Bumi bangkit dari duduknya lalu berjalan ke arah dapur.

Bintang yang melihat itu tersentak kaget lalu menatap Bumi bingung,"Ada apa si?". Ucap Bintang penasaran.

"Sorry".

Next?

Penasaran?

Aku kembali.


BUMI DAN BINTANG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang