1

72.5K 6.2K 1.9K
                                    

Vote dulu sebelum baca, kak~

Di hari pertama bekerjanya, Artha udah harus ngebawa anak ke tempat kerja. Pasalnya gak ada yang jaga kalo di rumah, jadilah mau gak mau Artha harus ngebawa Liam.

"Papa hali ini kelja?"

"Iya, sayang." Artha senyum lembut ke anaknya.

"Yeay~ li ikut papa kelja." Sejenak Artha nyiumin pipi anaknya karna ngerasa gemes.

Cowo itu udah sampai di depan pintu ruangan yang menjadi tujuannya sejak tadi. "Permisi." Sebelum mulai kerja Artha harus nemuin si bos dulu buat laporan.

"Masuk."

Artha masuk dan langsung dihadapkan sama bos yang duduk di kursi kerja. Di meja depannya ada name tag bertuliskan 'Mr. Valdo'.

Gak jauh dari sana ada juga sofa tempat seorang wanita seumuran bosnya duduk. Wanita itu melambai-lambai ceria ke Artha dan dibalas senyuman ramah.

"Kamu yang namanya Artha Fhareza?"

"Iya, saya."

"Duduk," titah Valdo, sang bos.

Artha duduk dengan perasaan gugup. Dia agak terintimidasi, belum lagi tatapan bosnya ini bener-bener tajam.

"Jadi sesuai dokumen yang saya baca kemaren, hari ini kamu sudah dapat mulai bekerja jadi sekretaris saya."

"Iya, om."

Valdo melotot ganas. Artha langsung nutup mulutnya, sadar kalo dia salah ngomong.

"Enak aja manggil, om. Umur saya sama kamu gak beda jauh. Lagipula saya ini bos kamu, panggil bapak atau tuan, kek."

"Eh, iya maaf. Saya gugup sampai salah ngomong."

Mata Valdo memicing. "Kalo sama saya aja kamu gugup gimana nanti kalo berhadapan sama client?"

Artha menarik nafas panjang lalu duduk tegap penuh percaya diri. "Saya janji hal kaya gini gak bakal terulang lagi. Saya gak akan ngecewain, bapak!"

"Hn, bagus. Ngomong-ngomong kamu kenapa kerja sambil bawa adek?"

"Ini anak saya dan maaf lagi, nih pak karna saya terpaksa harus bawa dia, di rumah gak ada yang jaga."

"Emang istri kamu kemana?"

Artha ngerjap. "I-istri? Saya punyanya suami."

Valdo agak kaget tapi berusaha tetap cool di depan karyawan baru. "Pasangan gay, toh. Jadi ini anak adopsi, ya."

"Bukan juga, pak. Ini saya ngandung sendiri si Liam, emang muka kami gak mirip? Liam kita mirip, kan?" Artha manyun sambil natap anaknya.

"Huum, milip, pa!" Liam senyum lebar, lucu.

"wtf, kamu trans tv?!" Pekik cewe yang tadi sempet ngedadahin Artha pas masuk ruangan.

"transgender, sayang," koreksi Valdo.

"Nah, iya itu maksudnya."

"Eh, bukan gitu. Saya cowo tulen, loh ada batangnya."

"HAH?! COWO BISA HAMIL?" Cewe itu makin menjadi-jadi kagetnya.

"Aria, pelanin suara kamu." Valdo lagi-lagi harus negur istrinya yang heboh banget.

"Iya, saya bisa hamil. Tadinya saya juga ngerasa aneh tapi habis itu saya seneng karna artinya saya masih bisa ngasih keturunan meski ngegay." Cowo itu nyengir. Artha ini tipe cowo ceria dan gampang akrab sama orang. Tampangnya juga awet muda, umur 20-an ke atas tapi sering dikira anak SMA.

Kontrak {M-preg} (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang