<$elamat Membaca>
•••
Alunan melodi yang romantis menjadi penghibur di kala sunyinya ruangan di dalam cafe. Dekorasi yang memang bertema romantis menambah rasa keromantisan di sana. Banyak benda berbentuk 'hati menjadi hiasan di ruangan tersebut.
Cafe yang sangat khusus untuk para kekasih yang sedang berkencan. Satu meja hanya terisi dua bangku saja. Bahkan banyak kekasih yang sedang bercumbu ria tanpa malu oleh para kekasih yang lain.
Dan sekarang dua orang berbeda jenis kelamin itu sedang duduk canggung di sebuah ruangan. Dan yang pasti mereka bukan seorang kekasih seperti pengunjung cafe yang lain.
Mereka adalah Kennandra dan Yellysa yang masih terjebak dalam suasana yang canggung. Tidak ada yang memulai topik yang menjadi bahan pembicaraan.
Yellysa sungguh tidak ingin bilang apa-apa sekarang. Selepas Kennandra menemukan dirinya yang sedang bersembunyi, Ia langsung di seret masuk ke cafe yang sangat tidak cocok untuk kaum jomblo seperti dirinya.
Saat masuk ke dalam cafe, Yellysa sungguh sangat malu. Semua pengunjung cafe yang pastinya seorang pasangan langsung menatap dirinya.
Para kekasih yang sedang dalam suasana romantis-romantisnya dengan cepat menatap kearah dirinya. Sepasang kekasih yang tadi merasa dunia serasa milik berdua langsung menatap Yellysa dengan pandangan yang...,ehm.
Bagaimana tidak di tatap, Seorang laki-laki yang memimpin di depan dengan gaya cool-nya. Disusul gadis cantik dengan para bodyguard yang sedang menyeret gadis, seperti membawa seorang narapidana ke sel penjara.
Yellysa tadi sungguh malu. Beruntung Kennandra memesan ruangan VVIP yang memang khusus untuk para pasangan yang ingin berdua saja tanpa gangguan apapun.
Kembali ke dalam ruangan tersebut yang masih hening. Tidak ada yang bersuara sejak lima belas menit yang lalu. Mereka tidak mau mengalah untuk berbicara terlebih dahulu.
"Ini gak ada yang mulai kah. Woy! mas ngomong dong. Jadi cuowo gak peka banget."
"Jangan natap gue kek gitu, anjir!!"
"Gue gak salah. Yang salah lo!"
"Bang,bang,bang. Ngomong dong!! Masa' ngadepin dewi kayak gue kagak berani."
"Cupu!! Huuuuu...."
"Lama-lama gue jamuran ini.., Yellysa tidak mau lumutan okey!!"
"LalisaLalisaLalisa, LALISA!!"
"Ngapain sih natap gue, kayak gue punya salah satu galaksi!?!"
"Yang salah Saquilla yee, bukan gue!!"
"Saquilla!! Lu bukan temen gue!!!!"
"Tapi dia sahabat gue sebenernya,"
Itulah beberapa rentetan kata yang ada di pikiran Yellysa. Teriak-teriak tidak jelas dalam hati tapi tidak berani mengungkapkannya secara lisan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Be The Protagonis? [END]
Fantasy[WARNING! ADA BANYAK KEMUSTAHILAN DI SINI KARENA INI CERITA FANTASI!] Yellysa Morphine Rubels, nama yang cantik dan orang yang cantik, tapi tidak dengan sikap dan sifatnya. Sikap dan sifat yang jahat membuat banyak orang yang membencinya...