[036]

25.7K 2.5K 45
                                    

<$elamat Membaca>

•••

Di sekolah, Yellysa selalu mengawasi Bella. Entah apapun itu ia akan mengawasi orang ini.

Dia sangat mencurigakan.

Selain itu ia juga tetap mengawasi kepala sekolah. Mulai dari mengambil kesempatan ke ruangannya hanya karena ia tidak di jemput.

Ia masih terpikirkan oleh teka-teki yang diberikan Miss Damitri saat itu. Apa maksud dari kata ia membuat masalah.

Apa karena semuanya berubah jadi semua itu salahnya. Atau memang Miss Damitri adalah tempat lelaki iblis itu bernaung. Semuanya tidak dapat dipastikan.

Bella juga sangat mencurigakan. Orang ini mempunyai asal-usul yang tidak jelas. Mungkin berbeda dengan kasus yang dialami Miss Damitri.

Ia sebisa mungkin menyelesaikan semuanya secara terpisah.

Dan sekarang, Saquilla, Emilia, dan Bella sedang berbincang di kantin. Entah karena sifat mereka yang sama atau bagaimana.

Dari dulu sifat Yellysa dengan Saquilla ataupun Emilia memang sangat bertolak belakang.

Ia merasa terbuang sekarang. Dan pikirannya terbebani oleh semua hal yang ada. Bahkan makanan yang ia makan tidak terasa di lidahnya.

Bel berbunyi sebentar lagi. Yellysa dengan cepat pergi beranjak dari tempat itu. Ia sudah malas. Biarkan mereka menyusul nanti.

Setelah sampai, Yellysa duduk di bangkunya. Ia menatap teman sebangkunya yang asik membaca buku. Orang ini memang diam, tapi Yellysa juga bisa bosan.

Skip~

Sekolah telah selesai, Yellysa akan pulang sekarang. Saat mendekati gerbang sekolah, ada orang berdiam di depan gerbang. Ia menyipitkan matanya untuk melihat siapa orang itu. Kennandra.

Yellysa mendekati gerbang. Memang itu jalan keluarnya, jalan lain sangat jauh. Yellysa melirik Kennandra sebentar. Kennandra memang diam saja di depan gerbang.

Tapi ada yang aneh dari Kennandra. Tangannya diperban, pipinya sedikit lebam, dan sudut bibirnya terluka, seperti orang habis ditonjok. Dan ada beberapa plester di mukanya. Mungkin Kennandra kemarin berkelahi.

Kennandra menatapnya dengan pandangan sendu. Entah kenapa dengan anak ini, tapi Yellysa merasa iba.

Yellysa mengeluarkan sesuatu dari tasnya. Lalu ia mendekati Kennandra. "Ini," Yellysa menyerahkan sebuah plester bergambar kepada Kennandra. Yellysa lihat ada satu luka yang tidak tertutupi plester.

Setelah Kennandra menerimanya, Yellysa langsung pergi dari sana.

Meninggalkan Kennandra yang masih menatap plester. Plester ini tidak akan bisa mengobati rasa sakit Kennandra. Tapi Kennandra akan menyimpannya, karena ini dari Yellysa.

•••

"RAPAT PENTING!"

Yellysa dan kawan-kawan sedang berkumpul di rumah Saquilla. Hanya ada tiga orang di sana, yaitu Yellysa, Saquilla, dan Emilia saja. Tidak menerima orang lain.

"Oke, semua. Ini rapat yang amat penting," Yellysa membicarakan dengan serius.

"Apa tu?"

"Kemarin gue ketemu orang yang senasib sama gue. Dia bilang masih ada orang lain lagi."

"Yang senasib sama lo siapa, sih?"

Can I Be The Protagonis? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang