<$elamat Membaca>
•••
Terjawab sudah rasa kekhawatiran dari diri Yellysa. Sekarang ia hanya bisa pasrah dan waspada terhadap sekitar. Banyak doa yang ia panjatkan dalam hati. Dengan harapan dan keajaiban yang terjadi.
Sekarang ini Yellysa berada di perusahaan baru Cerberus Group. Berjalan masuk ke dalam bangunan baru yang ada di kotanya. Tak ayal, ada rasa kagum saat memandang bangunan kokoh ini dan juga rasa takut.
Setelah satu Minggu ia mengetahui Cerberus Group telah dibangun, Yellysa masih tetap dalam zona aman. Tidak ada tanda-tanda bahwa ia akan disuruh masuk ke kandang serigala ini.
Tapi sekarang, huh sudahlah. Yellysa sudah masuk dengan sendirinya.
Alasan pekerjaan dan perintah dari ayahanda tercinta yang membuat datang ke sini. Sudah tidak ada waktu lagi untuk mengelak.
"Gue gak papa kok:) Gue gak papa."
"Mudah-mudahan yang punya gak ada di sini. Harus gak ada di sini!!"
Sepanjang perjalanan Yellysa, ia banyak menjumpai karyawan yang menyapa baik dirinya. Dapat Yellysa nilai, para karyawan yang kebanyakan masih junior ini dapat melaksanakan tugas mereka dengan baik.
Setelah Cerberus Group di pastikan sudah rampung. Langsung saja, lowongan pekerjaan perusahaan besar ini tersebar. Banyak yang mendaftar tapi hanya seperenam yang dapat bekerja di sini.
Dan karyawan yang terpilih juga ramah-ramah. Dan itu membuat rasa takut Yellysa sedikit hilang.
"Permisi. Dengan nona Yellysa? Dimohon untuk mengikuti saya ke tempat yang di tentukan!" Seseorang berbicara kepadanya setelah ia keluar dari lift.
"Baik!" Yellysa langsung saja menyetujui ajakan orang ini. Lagi pula ia juga belum tau ruangan-ruangan di kantor perusahaan yang besar ini. "Mari!"
Yellysa menelusuri lorong dibantu oleh seseorang yang memandunya. Sesekali curi-curi pandang dengan dekorasi yang ada di gedung ini.
"Ini ruangannya. Silahkan!" Ucap orang yang memandu Yellysa tadi menunjuk dengan sopan pintu ruangan yang akan Yellysa masuki. "Terima kasih!"
Yellysa pun menuju ke depan pintu. Sebelum pintu terbuka, ia harus menscan id card miliknya sebelum masuk. Orang yang di undang akan memiliki data id orang tersebut, dan juga bisa di ubah.
"Permisi. Maaf sedikit terlambat."
Yellysa duduk setelah mendapat maaf dari sang pemilik gedung ini. Walaupun jawabannya hanya deheman saja.
Yellysa duduk di kursi yang telah di tentukan. Rasa gugup menyelimuti dirinya. Satu ruangan ini terdiri dari beberapa pebisnis muda. Dan Yellysa hanya perempuan sendiri di tempat ini. Yellysa juga melihat Kennandra dan kembaran Emilia yaitu Emilio.
Ditambah juga tatapan maut dari tuan rumah. Axellan.
"Pantes. Si bapak gak mau dateng."
•••
Yellysa selamat dari ruangan maut itu. Sedari tadi dia selalu diperhatikan oleh anggota meeting tadi. Mungkin karena ia perempuan sendiri. Dan itu membuat Yellysa ingin menghilangkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Be The Protagonis? [END]
Fantasy[WARNING! ADA BANYAK KEMUSTAHILAN DI SINI KARENA INI CERITA FANTASI!] Yellysa Morphine Rubels, nama yang cantik dan orang yang cantik, tapi tidak dengan sikap dan sifatnya. Sikap dan sifat yang jahat membuat banyak orang yang membencinya...