[004]

68.5K 6.4K 141
                                    


<$elamat Membaca>

•••

Hari ini, hari pertama Yellysa bersekolah ke sekolah lamanya di kehidupan keduanya. Yellysa senang tentunya. Sepanjang perjalanan Yellysa menuju ke kelas, semua orang menunduk dan memberi jalan kepadanya.

Ah, iya. Yellysa ingat sekarang. Dulu ia memerintahkan siswa siswi sekolah agar menunduk kepadanya. Jika tidak melakukan apa yang Yellysa perintahkan maka kehidupan siswa atau siswi tersebut tidak akan tenang.

Yellysa harus menyelesaikan permasalah ini. Ia tidak ingin di pandang buruk oleh yang lainnya. Yellysa berhenti di tempatnya. Ia memandang semua siswa siswi yang menatapnya takut.

"DENGER SEMUANYA GUE PENGEN KALIAN BERHENTI NGLAKUIN HAL YANG GUE SURUH. DAN GUE MINTA MAAF. APA PERLU GUE SHARE DI GRUP SEKOLAH!!!"

"SEKARANG ANGKAT KEPALA KALIAN SEMUA DAN TATAP GUE!!!" Perintah Yellysa dengan nada yang tidak ingin dibantah.

Mereka semua mengangkat kepala mereka dan melihat Yellysa dengan wajah cantiknya. Ada juga yang menatap dengan takut-takut. Ada juga yang tidak mau menatap Yellysa.

"Denger semuanya, gue minta maaf sebesar besarnya sama kalian!" Nada bicara Yellysa yang tulus itu menggetarkan hati yang mendengarnya.

Sebagian orang berhati baik langsung memaafkan Yellysa. Dan yang lainya masih tidak percaya dengan Yellysa. Dan Yellysa tahu mereka tidak akan memaafkan semudah itu. Yellysa harus membuktikan kalau ia sudah berubah.

Yellysa menjabat tangan orang yang ia lihat sepanjang lorong itu sambil mengucapkan kata maaf. Banyak juga laki-laki yang Yellysa jabat tanganya, mukanya langsung memerah.

•••

Hari ini hari Senin, tentunya akan ada upacara bendera yang dilakukan di bawah sinar matahari pagi ini. Memang matahari pagi ini bagus untuk tulang, tapi lama kelamaan juga gak kuat.

Saat ini Yellysa sedang berjemur dan mengikuti upacara dengan tertib. Kulit putih bersihnya memancar begitu saja. Keringat yang bercucuran di dahinya malah menambah kecantikan seorang Yellysa.

Jika di kehidupan Yellysa dahulu ia akan menyuruh orang untuk memegang  payung. Dan satu lagi akan ada yang membawa kipas angin portable.

Tadinya ada orang yang bersiap-siap membawa semua barang itu, tapi Yellysa melarangnya. Yellysa ingin mandiri dan ia bisa melakukan itu.

Sekarang kepala sekolah sedang memberikan nasihat dan amanat kepada murid-muridnya. Memang bagian ini yang membuat seluruh murid tidak suka.

Setelah kepala sekolah selesai memberi amanat, kepala sekolah pun memanggil Yellysa untuk naik ke podium. Mereka bingung kenapa Yellysa di panggil untuk naik ke podium.

"Sebelumnya terimakasih telah meluangkan waktunya untuk saya." Ucap Yellysa sebagai permulaan. "Dan singkat saja, saya ingin mengucapkan minta maaf kepada kalian semua, Saya juga berjanji akan menjadi yang lebih baik." Setelah mengatakan itu, Yellysa melakukan bowing di samping podium.

Mereka semua terkejut, tidak hanya murid tapi juga guru-guru yang mengikuti upacara. Tidak ada dalam kamus Yellysa menunduk untuk orang lain.

Can I Be The Protagonis? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang