"Lapor Pak Sigit! Cepet!"
"Julian mau bunuh diri!" teriak beberapa anak diikuti sahut-sahutan sesudahnya. Seketika satu sekolah pun geger atas aksi yang dilakukan salah satu murid.
****
"Jangan mendekat ..., atau gue bakal lompat!" teriak Julian yang kini berdiri di tepi dinding pembatas. Butir-butir keringat tampak jelas di leher dan pelipisnya. Bola matanya berdilatasi meresapi ketinggian tempatnya berpijak.
Dengan napas yang masih tersengal karena menaiki puluhan anak tangga, seorang siswa berjalan mendekat.
"Gue pernah bantu orang buat bunuh diri. Gue nggak keberatan kalau harus ngelakuin itu lagi," sahutnya lirih. Ia melangkah pelan, cenderung gontai. Namun ia tahu setiap langkahnya memperpendek jarak antara dua dimensi, kehidupan dan kematian.
Dengan tubuh yang kini bergetar, Julian, cowok jangkung itu merentangkan tangannya sambil sesekali menatap ke bawah. Ia menoleh ke arah Enand lagi.
"Jangan bergerak!"
"Kenapa lo? Lompat sana! Lompat kalo lo berani!"
Julian semakin menempatkan kakinya lebih jauh melampaui batas aman, namun mati-matian menjaga keseimbangan.
Dan entah bagaimana caranya, Enand sudah menyergap kemeja Julian dan membanting tubuh itu ke lantai. Sambil mencengkeram kerah seragam Julian dengan satu tangan, dipukulinya wajah Julian bertubi-tubi. Menumpahkan seluruh amarah yang selama ini tenggelam di dasar hatinya. Amarah itu meledak seketika dan jatuh sebagai pukulan-pukulan keras tiada henti.
"Nand, argh...," rintih Julian disela-sela pukulan Enand yang membuta.
"Enand! Cukup!" Beberapa guru yang menyusul akhirnya berhasil menjauhkan Enand dari sasarannya. Sementara Julian yang pingsan segera dibawa menuju rumah sakit.
Segalanya kabur bagi Enand. Ia berteriak frustrasi, namun lebih terdengar seperti rintihan. Seraya mengerjapkan mata mencoba kembali ke keadaan sadar, Enand melepaskan cengkeraman para guru yang menahannya kemudian berlari menuruni tangga dan terus berlari hingga kakinya memiliki otoritas sendiri untuk berhenti.
------------The Moon After The Sun---------
KAMU SEDANG MEMBACA
GENANDRA (END)
Teen FictionBagi Khayana, remaja perempuan yang kehilangan minat hidupnya karena dihantui trauma masa lalu, Enand adalah pahlawan. Bagi Enand, si bocah serampangan yang haus pengakuan hingga kabur dari rumah, Khayana adalah satu-satunya orang yang menganggapny...