--Kilas Balik Saat Aven, Leslie, dan Paul sedang hendak menyusup ke kastil musuh di sisi seberang--
"Bagaimana ini...?" Tanya Aven pada Paul, "Sepertinya akan sulit bagi kita untuk masuk ke dalam." Ia, Paul, dan Leslie tengah mengamati sebuah kastil tua dari balik pepohonan.
Paul mengangguk, "Banyak Jumper yang berkeliaran di sana..." Ujarnya, "Kita tidak punya waktu banyak untuk menunggu."
"Aku yang akan ke sana..." Leslie mengajukan diri, "Mudah saja bagiku sih."
"Jangan ceroboh." Cegah Paul, "Kau bisa saja berlagak hebat sekarang, tapi nantinya tidak ada yang tahu." Ujarnya sembari meledek.
Leslie mencibir, "Bisakah kau berhenti untuk meledek?!" Ia memukul kepala Paul.
"Aduh!" Paul memegangi kepalanya, "Jangan main pukul dong!"
"Sudahlah." Aven melerai mereka berdua, "Biar aku saja yang maju." Ujarnya.
Leslie mencoba menahan Aven, "Tunggu dulu!" Cegahnya, "Kenapa kau selalu saja begini?" Tanyanya.
"Selalu saja mengambil bagian yang paling berbahaya."
Aven menundukkan matanya, "Aku tidak bisa membiarkanmu atau Paul yang maju, ini terlalu
berbahaya, lho." Jelasnya, berusaha untuk meyakunkan keduanya."Kita sudah cukup kewalahan menghadapi para Jumper itu, dan sekarang jika kita akan menyelinap ke sana..."
"Kita tidak tahu apa yang tersembunyi di balik sana." Sambung Paul, "Tapi bukan berarti kau harus membahayakan dirimu sendiri, lagi dan lagi."
"Aku... aku tidak bermaksud untuk begitu." Sanggah Aven, "Bagaimanapun juga, terlalu berisiko."
Tukasnya. "Dengar..." Ia memegang kedua pundak Leslie, "Percayalah padaku, aku takkan-"
"Tidak bisa." Potong Leslie, "Mana mungkin aku bisa percaya, setelah semua yang kita lalui..." Gelengnya, "Rekan-rekan kita... mereka semua...!"
Aven tersenyum kecil, "Tenanglah." Ia menenangkan Leslie, "Apa kamu meragukanku?" Tanyanya dengan tatapan dalam, "Iya 'kan? Kamu pasti meragukanku...?"
Leslie terdiam, tidak tahu harus menjawab apa, "Kalau ditanya padaku sih... Paul juga 'kan?" Lemparnya pada Paul.
"Hah? Aku?" Paul terperangah, "Sebenarnya aku meragukan diriku sendiri." Tukasnya, "Di situasi begini, akan sangat sulit untuk memutuskan sesuatu..."
Aven mengangguk, "Yah, kau benar..." Ia lalu berdiri, "Karena itu, aku yang memutuskan kalau akulah yang akan maju." Tegasnya, "Aku rasa aku harus memberanikan diri, iya 'kan?" Ia langsung bergegas pergi tanpa mengindahkan Leslie dan Paul.
"Aven!" Leslie hendak mencegah, namun ditahan oleh Paul, "Paul, apa yang kau lakukan?!"
"Maaf, ya..." Ucap Aven pelan, "Aku pergi tanpa meninggalkan kesan dramatis... aku merasa gagal." Ia terkekeh dan melanjutkan langkahnya.
"Apa kita akan membiarkannya pergi begitu saja?!" Tanya Leslie sambil mencoba memberontak.
Paul terus mencoba menahan Leslie, "Bukan 'begitu saja'..." Sahutnya, "Aku dan dia sudah menyepakati ini..."
"Hah?!" Leslie tercengang, "Kalian berdua...?!"
--Kembali ke masa sekarang—
"Aakhh!!" Leslie tersungkur ke tanah akibat terkena serangan salah satu Jumper, "Aku... malah teringat pada hari itu..." Ia mencoba untuk bangkit.
'Grkkhkhhh!!' Paul menggorok salah satu leher Jumper yang tubuhnya ia injak, "Sudah berapa banyak yang kita bunuh?" Ia mengamati ke sekeliling sembari menghela napasnya.
Leslie menyeka keringat di wajahnya, "Untuk mengungkap kebenaran dari sosok itu..." Ia menatap ke arah Ether yang tengah bersila dengan ujung pedangnya yang tertancap di tanah. "Aku harus bertahan hidup!"
BERSAMBUNG...
KAMU SEDANG MEMBACA
Journey On Dieverthe (Book 1)
Gizem / Gerilim1st of Dieverthe's Trilogy Project Allen terjebak di sebuah dunia yang asing baginya. Di sana, ia bertemu dengan orang-orang yang bernasib sama, menjalani aktivitas tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan mereka. Ia bersama yang lainnya pun mu...