Hari ini Raul akan memulai hari yang baru. Cowok itu terbangun pagi-pagi sekali. Hal pertama yang ia lakukan adalah melaksanakan ibadah shalat subuh. Setelah itu ia mandi, merapikan tempat tidur, lalu keluar dari kamarnya.
Raul akan pergi untuk jogging. Tidak jauh-jauh, hanya di sekitar rumahnya saja. Bahkan sebenarnya halaman belakang rumahnya pun lebih dari cukup apabila dijadikan sebagai jogging track.
"Kamu mau jogging, Raul?" Wenda tiba-tiba muncul dari ujung lorong dan menyapa Raul dengan wajah ramahnya.
Raul hanya mengangguk sebagai jawabannya. Raul segera menuruni tangga dan keluar. Ia menghirup udara segar di pagi hari sebanyak yang ia bisa. Beberapa hari tinggal di rumah baru ternyata tidak seburuk yang ia kira. Meskipun menciptakan kesan yang kurang menyenangkan ketika malam hari, hutan lebat yang mengelilingi rumahnya menyediakan udara bersih selama 24/7 secara gratis untuk keluarganya. Udara di sini sangat berbeda dengan udara yang ada di rumah lamanya yang terletak di kota. Di sini udaranya jauh lebih bersih, lebih sehat, dan lebih terjaga. Raul tidak akan stres lagi apabila mendapat lemburan tugas jika dirinya dikelilingi oksigen dengan baik. Ini bisa menjadi salah satu bentuk healing baginya.
Sembari berjalan, Raul mengenakan headphone hitam kesayangannya di kepala. Telinganya kini tersumpal dengan sempurna. Headphone itu adalah pemberian mendiang ibunya dulu ketika ia masih SMP. Raul lantas memilih playlist untuk menemani jogging-nya pagi ini. Lagu-lagu dengan ketukan yang kuat sepertinya akan cocok. Itu akan membuat kalian lebih bersemangat untuk mengawali hari. Tak lupa Raul mengunjungi aplikasi yang diciptakan khusus untuk para penggiat olahraga yang dapat menghitung jarak dan waktu tempuh ketika jogging. Raul mengaturnya untuk durasi lima belas menit.
Baiklah. Raul menyimpan ponselnya pada saku celana training yang ia kenakan. Raul menarik napas terlebih dahulu sebelum akhirnya mulai melangkah.
🐱🐱🐱
Raul kembali ke rumahnya pada pukul setengah sembilan pagi. Tadi setelah selesai jogging ia memutuskan untuk jalan-jalan sebentar. Sejak pindah ke sini dirinya belum sempat melihat-lihat. Awalnya Raul sempat berharap ia menemukan rumah lain selain rumahnya alias ia mengharapkan adanya tetangga. Namun nihil. Sekitar rumah hanyalah pohon, pohon, dan pohon. Tapi tadi Raul menemukan danau. Tidak besar, ukurannya tergolong kecil, namun pemandangannya indah. Sepertinya akan cocok sekali jika digunakan untuk bertamasya.
Raul melewati gerbang dan gapura rumahnya. Suara gemericik air mancur dari dua kolam besar yang ia lewati terdengar menenangkan. Cowok itu hampir sampai di teras. Namun seketika langkahnya terhenti ketika mendapati tiga buah motor terparkir rapi di pelataran rumahnya. Satu motor Ninja putih, satu motor Astrea hijau matcha, dan satu lagi motor KLX hijau muda. Raul mendengus. Ia kenal betul siapa saja pemilik motor-motor tersebut.
Raul membuka pintu utama rumahnya. Ia harus menyusuri lorong panjang sebelum akhirnya tiba di ruang tamu. Ia kira ia akan menemukan para pemilik motor tadi di sana, tapi tidak ada sia pun di ruang tamu. Ia menoleh ke kanan-kiri, atas-bawah, depan-belakang. Raul tidak mendengar suara apa pun. Ke mana perginya mereka?
Saat Raul menyusuri lorong rumahnya ke belakang, sayup-sayup terdengar gelak tawa yang cukup ramai. Suara itu semakin jelas seiring langkah kaki Raul terus melaju. Hingga akhirnya Raul tiba di ruangan paling belakang dari rumahnya. Ada dinding kaca besar yang mengarah langsung ke halaman belakang. Dari sini Raul akhirnya bisa menemukan para pemilik motor tadi.
Raul membuka pintu kaca. Pemandangan serba hijau dari tanah lapang berumput segera menyambutnya. Juna, Hilmi, dan Javier, pemilik dari tiga motor yang ada di depan, bersama Ayu sedang asyik bermain golf di halaman belakang rumahnya. Raul kira hanya mereka berempat, tidak tahunya ada Wenda juga. Wanita itu bahkan sedang tertawa bersama sahabat-sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABBLS | #2 BUKTI COWOK DINGIN PUNYA HATI ✔
Fanfiction⚠ SERIOUS WARNING : KEPADA PARA PLAGIATHOR, PENGANUT BIM, ORANG KUKER YANG BISANYA NGEJULID DOANG, DAN OKNUM 'BOCIL' YANG NGGAK BISA BEDAIN MANA FIKSI MANA REALITA, DILARANG KERAS UNTUK MENDEKAT! • Raul Purpale Prasetya tidak pernah suka dengan car...