Semenjak 'insiden' Raul yang membalas gombalan Aruni malam itu, Raul jadi salah tingkah sendiri setiap kali bertemu dengan Aruni. Ia bahkan selalu menolak saat Hilmi mengajaknya untuk berkumpul dengan anak-anak Degaf di kafetaria. Padahal Aruni sendiri, ya, biasa-biasa saja. Gadis itu tetap menjadi Aruni yang seperti biasanya. Seolah tidak pernah terjadi apapun sebelumnya. Anak-anak Degaf yang tidak tahu apa yang sebenarnya sudah terjadi sampai keheranan dengan perubahan Raul yang begitu mendadak.
Namun, memang dasar nasib. Walaupun sudah berusaha sekeras apapun untuk menghindari Aruni, adaaaa saja momen yang membuat mereka mau tak mau harus bertemu. Seperti pada hari Jum'at, misalnya, yang menjadi salah satu hari 'sakral' bagi personel T.G.T.F..
Jadi, anak-anak Degaf memiliki ritual tersendiri di hari Jum'at. Hilmi dan Hanafi menyebutnya sebagai 'Asik-asik Joss Day'. Pada hari itu, setelah ibadah shalat Jum'at selesai, para bujang akan berkeliling ke masjid-masjid terdekat dari kompleks Akademi Budaya Baru. Para pemburu snack Jum'at berkah, begitu istilahnya. Biasanya, sih, yang paling semangat melakukan hal ini adalah Hilmi, Hanafi, dan Asta. Mereka bisa pulang-pulang membawa dua kresek penuh snack di kedua tangan masing-masing.
Selepas berburu snack Jum'at berkah, mereka akan berkumpul di warung angkringan yang letaknya berada di seberang barat daya gerbang utama ABB. Di sana para bujang akan bertemu dengan para gadis yang telah lebih dulu memesankan es teh manis dan nasi kucing masing-masing dua porsi sejumlah personel T.G.T.F.. Ditambah dengan snack hasil sidak ke masjid-masjid, mereka akan menghabiskan jam makan siang bersama di angkringan sebelum melanjutkan perkuliahan.
Ayu juga membuat peraturan tambahan. Selama AAJD (Asik-asik Joss Day) berlangsung, semua ponsel harus dikumpulkan di tengah-tengah dan tidak ada yang boleh sibuk sendiri. Semuanya bermula dari ketidaksengajaan sebenarnya. Hanya iseng. Namun, siapa sangka? Kegiatan semacam AAJD ini efektif untuk meningkatkan solidaritas di antara anak-anak Degaf. Biasanya, saat sedang nongkrong bersama, masing-masing pasti tidak sadar sibuk sendiri dengan gadget mereka. Padahal, kan, kalau sedang kumpul begitu harusnya bisa menjadi quality time. Sejak saat itulah AAJD menjadi kegiatan rutin anak-anak Degaf setiap minggunya.
Baiklah. Mari kembali ke cerita.
Ini genap menjadi AAJD ke-10 yang diadakan oleh anak-anak Degaf. Hal itu berarti sudah sepuluh minggu lamanya sejak AAJD pertama kali dicetuskan. AAJD ke-10 ini menjadi AAJD terpanjang yang pernah Raul lalui dalam hidupnya.
Setelah menyelesaikan ibadah shalat Jum'at di masjid yang ada pada kompleks peribadatan ABB, Raul buru-buru menghampiri Hilmi dan Hanafi yang bersiap menunaikan 'aksi suci' mereka.
"Kali ini gue ikutan boleh?" tanya Raul tanpa ba-bi-bu.
Hilmi tercengang. "Lo mau ikutan sidak, Ul?"
"Wah ... " Hanafi terperangah lantas menoleh ke Hilmi. "Raul nggak abis kepentok apa-apa, kan, Hil? Gue takutnya dia abis keseruduk banteng makanya tiba-tiba mau join sama kita. Tumbenan aja gitu anak bener kayak dia mau diajakin sableng."
"Lo ikut gue aja, Ul!" Asta tiba-tiba datang sambil merangkul Raul seraya menggiringnya menuju warung angkringan.
"Lo apaan, sih?" protes Raul karena tiba-tiba dirinya diseret begitu saja.
Asta tak langsung menjawab. Cowok itu lebih dulu menoleh ke kanan-kiri juga ke belakang. Ia hendak memastikan keberadaan mereka jauh dari jangkauan siapapun.
"Kemarin Aruni ngapain aja di rumah lo?" tanya Asta to the point.
Rupanya Asta sedang dalam mode abang posesif sekarang.
"Ngobrol sama bonyok gue, ngerumpi sama sepupu gue, mainan sama kucing gue," jawab Raul seadanya.
"Beneran?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ABBLS | #2 BUKTI COWOK DINGIN PUNYA HATI ✔
Fanfiction⚠ SERIOUS WARNING : KEPADA PARA PLAGIATHOR, PENGANUT BIM, ORANG KUKER YANG BISANYA NGEJULID DOANG, DAN OKNUM 'BOCIL' YANG NGGAK BISA BEDAIN MANA FIKSI MANA REALITA, DILARANG KERAS UNTUK MENDEKAT! • Raul Purpale Prasetya tidak pernah suka dengan car...