» 2 • New House, New Life, New Journey

262 41 5
                                    

Raul Purpale Prasetya. Dia anak tunggal. Anak laki-laki semata wayang dari pasangan Candra Biru Prasetya dan mendiang Melina Alandaru. Ibu kandung Raul meninggal akibat keganasan sel kanker yang menyerang payudara. Hingga akhirnya Candra, Ayah Raul, memutuskan untuk menikah lagi dengan Wenda Reda Sabrina. Seorang wanita yang usut punya usut merupakan sahabat dari ibu kandung Raul semasa sekolah.

Raul dibesarkan dari sebuah keluarga harmonis. Papanya merupakan sosok yang unik, terkadang lucu, terkadang aneh, terkadang juga menyebalkan. Beliau bekerja pada sebuah perkantoran yang tidak seberapa besar. Profesinya sebagai seorang karyawan swasta. Sementara mendiang ibunya dulu bekerja sebagai seorang koki di suatu rumah makan sederhana. Ibunya adalah sosok paling hangat yang pernah Raul kenal. Raul sangat menyayanginya.

Tentang Wenda? Sebenarnya Raul belum terlalu banyak tahu mengenai ibu tirinya itu. Yang Raul tahu hanyalah Wenda dulunya merupakan sahabat Melina. Pekerjaannya saat ini adalah PNS, seorang guru, mengabdi pada sebuah SMP di pinggiran kota.

Hari ini Keluarga Prasetya akan pindahan. Mereka membeli rumah baru beberapa waktu lalu. Setelah direnovasi, dibersihkan, dan dicat ulang, rumah itu akhirnya siap untuk dihuni. Rumah yang lama pun akan mereka jual. Hal itu sempat menimbulkan perdebatan panjang antara Raul dan Candra. Raul bersikeras tidak ingin pindah. Raul hanya ingin tinggal di rumah yang pernah ia tinggali bersama dengan Melina. Tapi keputusan Candra sudah bulat. Dengan rasa sedih dan kecewa yang semakin lama semakin besar menggerogoti hatinya, Raul dengan berat hati meninggalkan rumah lamanya dan bersedia ikut tinggal di rumah baru.

Selain itu, alasan lain mengapa Candra memutuskan untuk membeli rumah baru dan menjual rumah lama yaitu karena Wenda. Lokasi rumah baru mereka berdekatan dengan sekolah tempat Wenda mengajar. Candra lebih memilih dirinya yang jauh dari tempat bekerja dibandingkan Wenda yang harus jauh dari tempatnya bekerja. Tidak ada yang bisa menjamin keselamatan wanita itu jika tiap harinya harus menempuh jarak belasan kilometer bolak-balik seorang diri. Candra tidak ingin mengambil risiko.

"Nggak ada yang ketinggalan, Raul?" tanya Wenda perhatian sambil mengunci pintu rumah.

"Nggak, Tante."

"Raul, Tante Wenda sekarang itu ibu kamu. Kamu harus menghormati. Ayah nggak mau kamu sebut ibumu dengan panggilan 'tante' lagi!" Candra menegur.

"Tante Wenda bukan orang yang ngelahirin Raul ke dunia ini."

"Raul──"

Wenda menyentuh lengan Candra. Wanita itu menggeleng pelan. Sekarang bukan saatnya untuk berdebat. Ada urusan kepindahan yang harus mereka selesaikan sekarang juga.

"Jangan sekarang, Mas. Aku nggak pa-pa. Raul masih butuh waktu," bisik Wenda mencoba memberi pengertian. Candra pun menarik napas dalam-dalam.

"Oke kalo gitu," Wenda berusaha menyairkan suasana. "Motor Vespa kamu nanti gimana, Mas?" tanya Wenda lagi yang kali ini tertuju pada Candra. Wanita itu menunjuk ke arah motor Vespa warna mint milik suaminya.

"Aku udah minta tolong orang buat bawain motornya ke rumah baru," jawab Candra. "Ayo kita berangkat!"

Semua barang di rumah lama sudah dipindahkan ke rumah baru tadi pagi. Sekarang pukul empat sore. Mereka akan menempuh perjalanan menggunakan mobil sedan warna merah hati. Candra di jok kemudi dan Wenda di sampingnya. Sementara putra mereka menaiki motor Vario abu-abu kesayangannya.

"Ati-ati di belakang lo!" ujar Raul sambil menoleh ke arah jok penumpang motornya. Si Gembul, demikian Raul memanggil kucingnya, ikut serta pindahan ke rumah baru. Makhluk itu dimasukkan ke dalam kandangnya yang kemudian diikat di atas jok penumpang motor Raul. Kucing itu mengeong, seolah memberitahu Raul bahwa dirinya sudah siap. Raul tanpa sadar terkekeh setelah tadi ia hampir berdebat dengan ayahnya.

ABBLS | #2 BUKTI COWOK DINGIN PUNYA HATI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang