Tragedi Domba

3.1K 77 5
                                    

Qilah PoV

Seperti di sekolah lainnya, pasti tiap tahun mengadakan Idul Kurban di sekolah. Begitu pula di sekolah gue. Gue sebagai panitia harus menertibkan lokasi. Pemotongan hewan dilaksanakan di belakang sekolah.

Tanah sudah di gali dan peralatan yang dibutuhkan juga sudah disiapkan. Hewan yang berhasil kami beli dengan uang sumbangan para siswa adalah 2 ekor sapi dan 3 ekor kambing. Tidak lupa 1 ekor domba yang disumbang oleh salah satu orang tua murid yang memang mempunyai peternakan domba.

"Qilah, pak Beno belom dateng nih. Trus gimana dong?"

Gue membalikkan badan dan menatap si cewek mungil imut amit *eh, Gamila Putri, atau biasa gue panggil sih, micrit (Mila kucrit).

"Selow aja lah, crit. Ntar juga dateng. Kan abis motong di kibas sama duit," balas gue enteng sambil nyengir.

"Crat crit, emang gue apaan?" Ucap Micrit bete. Hihi, seneng deh ngerjain si kucrit.....

"QILAH!! TOLONG QIL, TOLONG!!" tiba-tiba si pria mata 4, Basar, lari tunggang langgang kaya dikejar kantib.

"Kenapa lo?"

"Itu...... Domba, Qil! Domba!!" Ucapnya panik.

"Gue tau disono ada domba,"

"SYAQILAH, AWAS!!"

BUGH!

Anjrit, pantat seksi gue diseruduk domba lepas!!

Takut melukai lebih banyak orang lagi, gue dengan menahan nyeri di seluruh tubuh (terutama pantat) langsung berlari mengejar domba tersebut. Gue terus berusaha menggapai tali yang terus terbawa oleh si domba.

"WOY DOMBA BERHENTI LO!!" gue berteriak heboh sambil menunjuk-nunjuk si domba.

Tanpa mengenal lelah gue terus berlari mengejar domba itu dan HAP! Dalam sekali loncat gue berhasil menangkap tambang yang mengikat domba tersebut. Dengan sekuat tenaga banteng, gue menarik tali itu. Berasa lagi lomba tarik tambang lawan domba, sulit!

"WOY, BANTUIN! JANGAN CUMA LIATIN!!" gue berteriak melihat ke arah seluruh orang yang menonton. Langsung saja beberapa murid dan pesuruh yang bertugas untuk menyembelih membantu gue menarik tambang ke arah pohon terdekat.

Setelah mengikat tambang di pohon, banyak orang mengerubungi gue. Si domba kurang ajar itu malah cuek makan rumput. Ukh domba sialan....

♢♢♢♢

Jovan PoV

Dari lantai dua gue merekam aksi si ketua panitia pelaksanaan kurban itu lomba lari dan adu otot sama domba. Pas banget, buat tambahan video konyol selama gue di sekolah ini. Sambil merekam, gue gak berenti senyum gaje. Bayangin aja, itu cewek pas lari udah kaya atlet, pas tarik tambang udah kaya kuli. Haha..

"Anteng banget lo!"

"Weits, cewek seksi bro!"

"Gila, Qilah tak tertandingi!"

Gue cuma bisa ketawa denger ocehan si duo bawel, Kendra dan Arsa. Emang bener ocehan mereka. Qilah emang cewek super.

"Lo naksir Qilah?"

"Weits, gue kaga makan temen, cuk!"

Gue langsung menstop video ketika gue lihat si domba sudah kembali di tempat semula. Gue membalikkan badan menyender pada tembok dan melihat ke duo kucluk si kanan kiri gue.

"Lo naksir Qilah, Ndra?"

Kendra geleng-geleng di ikuti dengan Arsa. Mereka menatap gue dengan tatapan, geli?

RelationSheepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang