Disarankan untuk mendownload lagu :
1. Rick Price - If You Were My Baby
2. Justine Bieber - FallEnjoy~
♧♧
PART 20
"Gimana penjualan tiket?"
Diana tersenyum lebar, "Lancar banget, Qil. Kebanyakan yang beli juga anak seumuran kita. Gue seneng banget."
"Di brosur dan iklan yang kita sebar, udah di kasih tau kan kalau ini pekan seni. Beda dengan pentas seni yang biasanya di tampilkan sekolah lain?"
Kali ini, Basar mengangguk. "Udah kok, Qil. Udah semua."
"Oke. Besok adalah hari pelaksanaan. Semua boleh pulang. Kita sama-sama menginginkan hasil yang baik ubtuk besok. Btw, pengaturan ruangan sudah semua. Panggung dan lainnya juga udah. Gimana sama grup dance sama band-band yang mau tampil?"
"Semuanya udah kok. Persiapan kita semuanya sudah perfect. Tinggal lihat pas hari h aja!"
Qilah mengangguk, "oke guys! Kalian boleh pulang! Prepare yourself for tomorrow!"
Setelah bersorak dan bertepuk tangan mereka pun membubarkan diri. Tidak sabar untuk menunggu hari esok yang akan di pastikan acara sukses besar.
♢♢♢♢
Tidak terasa matahari sudah berada tepat di atas kepala. Acara belum mencapai puncak, sebenarnya. Namun antusias para penonton tidak pernah surut. Dan bisa dipastikan, saat acara puncak nanti suasana akan semakin ramai.
Qilah berkeliling di lantai 2, tempat para murid yang menampilkan berbagai bakat mereka bersiap-siap.
"Team modern dance! Modern dance!" Diana yang mengatur jalannya acara bertepuk tangan dan berjalan kesana dan kemari. "Prepare! Kalian 5 menit lagi tampil!"
Qilah tersenyum melihat temannya itu sangat bersemangat. Dan di ruangan berikutnya yang dia lihat adalah Basar dan teman-temannya sedang memeriksa beberapa perlengkapan dan peralatan untuk acara puncak nanti. Basar yang melihat Qilah tersenyum. "Eh, Ibu Ketu! Acara lo sukses banget!"
Qilah tersenyum, "Thanks banget udah dukung gue."
"Dari pada gue dukung si anak baru itu. Yakin deh gak bakalan bener."
Qilah mengerutkan keningnya, "kok gitu?"
"Soalnya kalau ada kejadian berbahaya dia pasti trauma. Kalo lo kan udah terbiasa," Basar tertawa lebar sedangkan Qilah memanyunkan bibirnya.
"Lanjutin tuh kerjaan! Malah ngetawain orang," Qilah pun beranjak ke kelas lainnya sambil terus mendumel.
Di kelas pojok, dia mendengar ada genjrengan gitar dan sayup-sayup terdengar suara seseorang yang bernyanyi.
But did you know that I love you? or were you not aware?
You're the smile on my face
And I ain't going nowhereDengan penasaran Qilah mengintip dari jendela kelas tersebut. Tampak 2 prang pria dan 1 wanita yang menggunakan pakaian panitia. Belas sekali wanita itu adalah Balqis. Dan 2 cowok itu, yang bermain gitar dan yang satunya sedang menyanyikan salah satu lagu yang menjadi favorit Qilah. Si penyanyi itu menatap Balqis seperti dia ingin mengucapkan isi hatinya pada Balqis.
I will catch you if you fall
I will catch you if you fall
I will catch you if you fall
But if you spread your wings
You can fly away with me
But you can't fly unless you let ya,
You can't fly unless you let yourself