Ujian Semester 1 [part 2]

763 48 2
                                    

PART 9

SEBELUMNYA......

Gue sendirian disini. Para anak kelas 10 dan 11 pada asik di kelas ataupun kantin. Sedangkan yang kelas 12 sedang melaksanakan Try Out yang dilaksanakan dari salah satu kampus swasta ternama.

Gue menghembuskan nafas. Saat sendiri begini, sejujurnya gue kangen Izan. Entah kenapa, kalau gue sendiri pasti selalu ada dia.

Bocah satu itu ganteng. Banget malah. Pinter juga. Gak heran guru sekolah gue yang emang dasarnya suka menggosip itu, sering menceritakan kelebihan Izan di kelas gue, bahkan di lebih-lebihkan.

SEMESTER 1 (PART 2 / GOODBYE AND HELLO)

QILAH POV

"Hoy!" Gue menengok ke kanan dan melihat Mila yang berlari ke arah gue dengan senyuman merekah. "Galau mulu, neng."

"Siapa yang galau sih? Yang ada sih lo tuh yang galau," celetuk gue.

Mila yang telah duduk di sebelah gue menengok,"Kok lo tau!?"

"Iyalah. Orang pinter," gue membenarkan kerah baju sambil memasang tampang belagu.

"Bisa aja lo ah," Mila menimpuk wajah gue dengan telapak tangan kanannya sampai semua wajah gue tertutup sama tangan dia dan gue balas dengan hal serupa. Kami pun tertawa.

"Mila."

Mila menengok ke arah gue lantas mengangkat alisnya sambil tersenyum.

"Perasaan gue gak enak," curhat gue.

"Kenapa?" Pea begini, Mila bisa serius juga kalau gue mau curhat.

Gue tersenyum miris. "Dari kemarin gue mikirin Izan."

Sekilas gue melihat tatapan Mila yang meredup, lalu berubah lagi menjadi biasa.

Tuh kan, bener dugaan gue. Ada udang dibalik bakwan sih kalau begini.

♢♢♢♢

Classmeeting tuh bikin gue bosan, sebenarnya.

Saat selesai ujian, para murid tidak di perkenankan bolos sekolah. Sebagai calon penerus bangsa yang baik dan berbakti, kita harus mengikuti peraturan yang ada. Yaitu, dilarang liburan kecuali setelah pembagian rapor dan tanggal merah!

Tuh gue bold biar greget abizz.

Berbagai lomba sebenarnya sudah dilaksanakan pihak osis sekolah gue. Gue juga termasuk kedalam panitia penyelenggara. Dan gue jadi ketua pelaksananya.

Panitia terdiri dari osis dan perwakilan dari kelas 10, 11, dan 12. Dan kebetulan gue terpilih jadi perwakilan kelas 11.

Sebenarnya, tiap rapat gue jarang dateng. Gue jadi ketua juga karena kepala sekolah udah percaya sama gue. Kenapa gak kakak kelas 12? Katanya, jadi ketua tuh sibuk dan kelas 12 juga lagi mulai sibuk mempersiapkan diri buat ujian lain sebelum ujian yang sangat menegangkan, ujian nasional.

Yang gue dengar sih, Jovan juga ikutan jadi panitia. Dia seksi dokumentasi. Alasannya, dia suka bikin film atau memotret apapun yang dia lihat, dan hasilnya jadi wow banget. Gue pribadi sebenarnya juga suka banget sama karya fotonya Jovan. Kalau kata orang sih, foto lidi aja nih, kalau Jovan yang motret trus dikasih polesan photoshop dikit, malah jadi tongkat. Yaa, tongkat sama lidi rada beda gitu kan yaaa......

"Awas di seruduk bola," ucapan itu sontak membuat gue, yang dari tadi lagi asik melihat pertandingan futsal antar kelas, menengok ke seorang laki-laki yang tidak lain adalah Jovan.

"Bola itu takut sama gue," ucap gue yang membuat si Jovan terkikik geli.

Gilanya dia kumat kayaknya.

RelationSheepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang