5

13.2K 1K 13
                                    

"ENYAHLAH KAU SASUKE?! TEME ! SIALAN KAU, BRENGSEK PENGGODA! MATI SAJA KAU UCHIHA SASUKE! AKU MENGUTUKMU! SIALAN! PERGI DARI KEPALAKU SEKARANG!" teriaknya histeris. Menggelengkan kepalanya brutal, mengusir ekspresi wajah menggoda Sasuke dari benaknya.

"Uzumaki Naruto"

Deg!

Seketika Naruto menegang kaku begitu suara dengan nada rendah itu menyapa gendang telinganya.

Naruto menggeleng kepala pelan, menyadarkan dirinya "Tidak, aku pasti hanya berhalusinasi, benar, tidak mungkin bukan jika dia ada disini?" Tanyanya pada dirinya sendiri, terdiam lalu tertawa lagi "Haha benar! Mana mungkin Teme itu ada disini"

"Aku memang ada disini baka !"

Naruto menggeleng makin histeris, bahkan memukul mukul kepalanya "Keluar dari kepalaku sekarang juga uchiha! Ah aku pasti sudah gila! Suaranya bahkan kini terdengar sangat jelas" raungnya kian menjadi. Tidak bisakah Uchiha itu menyingkir dari kepalanya? Di lelah sekali harus memikirkan wajah sialan itu dari tadi. Tersenyum, lalu kemudian marah. Seperti orang idiot! Mungkin sebentar lagi dia akan jadi pasien rumah sakit selanjutnya. Overdosis gila karena memikirkan si Uchiha.

Grap
"Baka! Otakmu itu sudah bodoh, jangan memukulnya lagi kau makin bodoh nantinya, dobe!" Kata kata tajam dengan nada sarkas itu kali ini terdengar begitu jelas digendang telinga Naruto, dingin dari telapak tangan itu bahkan terasa ditangan Naruto.

Jangan bilang ini nyata?

Naruto mengangkat wajah secara perlahan, memastikan sosoknya. Ia nyaris terjungkal diatas kasur jika saja Sasuke tak menariknya lebih dekat dengan pemuda Uchiha itu. Diposisi ini, bahkan sentuhan telapak tangan Sasuke begitu terasa dipunggungnya, meski berlapis kaos oblong.

Keduanya bertatapan sepersekian detik sebelum akhirnya si pirang berteriak histeris, mendorong Sasuke menjauhinya "MENJAUHLAH DARIKU UCHIHA!" Naruto terduduk diatas kasur dengan nafas tersenggal, jantungnya berdebar begitu kencang. Jika diposisi itu lebih lama lagi, maka Naruto pastikan ia akan terkena serangan jantung.
Sasuke? Pemuda itu langsung mengambil posisi, memasang kuda kuda dengan sigap mendarat dilantai mulus, dia sudah memprediksi respon si pirang bodoh itu selanjutnya.

"Sekalinya bodoh tetap bodoh " cibir Sasuke.

"Apa yang kau katakan?!" Suara Naruto meninggi. Seperti kebiasaannya Sasuke mengabaikan pertanyaan Naruto, mengikis jarak diantara mereka, merengsek mendekati si pirang membuatnya refleks mundur "Ja-jangan mendekat!"

Sasuke kian bergerak mendekat "Kubilang jangan mendekat Uchiha" sekali lagi, pekikan Naruto tak di indahkan, nampaknya semakin sering Naruto melarang maka Uchiha itu semakin menjadi
"Jangan mendekat atau kupukul?!" Ancam Naruto, mengarahkan sebuah benda besar kearah Sasuke.

Pemuda itu mendengus sarkas "Bodoh. Bahkan jika kau menggunakan bantal guling itu untuk memukuliku, aku tidak akan mati ataupun merasa sakit. Dobe baka! "

"Apa kau tak punya senjata lain yang lebih ampuh? Misalnya pistol atau pemukul bisbol?" Saran yang membuat Naruto bergidik.

Uchiha itu mendekat, sedangkan Naruto refleks meringsut mundur, tidak mempedulikan kegugupan pemuda pirang itu, Sasuke menarik tangannya, memaksanya duduk ditepi kasur. Lalu tanpa kata menyingkap lengan kanan kaos oblongnya

Posesif Friend (Sasunaru) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang