28

4.4K 421 16
                                    

Jika pion telah terekspos, maka rencana tetaplah rahasia. Selanjutnya akan menjadi kejutan terbesarmu. Dan ngomong-ngomong ponselnya telah kubuang, sepertinya tak akan ada cukup bukti lagi untuk kalian"

Hinata berlalu begitu saja, meninggalkan Hanabi yang membeku. Menatap Horor punggung mungil Hinata.  Saudarinya adalah iblis.

Dan siapa target Hinata selanjutnya? Naruto atau kah Sakura?

Hanabi tiba-tiba saja merasa akan terjadi sesuatu hal yang besar. Perasaannya tak enak.

Apa yang harus Hanabi lakukan? Apa dia harus memberitahu ayahnya mengenai perilaku Hinata? Namun bagaimana jika itu membuat kesehatan ayahnya menurun? Pilihan terbaiknya adalah Neji, namun bagaimana jika Neji memberitahu Sasuke dan pemuda itu berencana membunuh Hinata?

Hanabi tiba-tiba di rundung dilema. Perempuan itu mengepalkan tangan erat, dia benci sisi lemah dirinya. Dimana,  ketika Hinata masih berbuat jahat, Hanabi masih tetap memikirkan keselamatannya. Sialan!

-Posesif Friend-

Disclaimer: Naruto dan cast lainnya adalah sepenuhnya milik Masashi Kishimoto.

Sedangkan cerita ini milik saya.
Tidak ditujukan atau di peruntukan untuk menghina anime aslinya.

This is just for fun.

Rated: ngak tau ratenya apa.
Bingung soalnya.

Zona: Yaoi, bxb, boyslove, bl, dan sejenisnya.

Sasunaru Yaoi!

-Posesif Friend-
***
Permintaan maaf untuk sebuah awal baru

"Kau punya masalah apa memanggilku kesini?"

"Katakan yang sebenarnya"

Shikamaru menghela nafas pelan "Sudah ku duga kau tetap curiga"

Sasuke menyeringai sarkas "Akan sangat bodoh jika pemuda pintar sepertiku tak menaruh curiga padamu"

Shikamaru mengendik bahu santai "Terserah. Kemarin hanya tak sengaja bertemu dengan Naruto, dia tiba-tiba merancau ingin berpisah darimu, yah tapi setidaknya hanya kemarin. Sekarang tak lagi" sambungnya menjelaskan.

Kening Sasuke mengerut tak suka, sementara rahangnya mengeras. Pirang bodoh itu- sepertinya Sasuke harus merealisasikan ancamannya agar Naruto patuh. Dia terlalu longgar (santai) rupanya.

Menyadari pemikiran Sasuke membuat Shikamaru mendengus "Itu wajar-

"WAJAR APANYA?! DIA MENCOBA LARI DARIKU!"

"Kau yang terlalu mengekang" Shikamaru berujar tajam "terlalu memaksa dan berusaha mendominasi, sisi lainmu yang sangat buruk. Bersyukurlah Naruto menerima sisimu dengan tulus" Sasuke terpekur.

"Kau tau, kau terlalu berlebihan untuk semua hal, Jika itu orang lain mungkin mereka akan lari darimu atau buruknya bunuh diri. Semua yang berlebihan itu tak pernah baik Sasuke" Sementara Sasuke menegang mendengar kalimat bunuh diri.

Shikamaru mendengus melihat wajah datar dengan tatapan emosional Sasuke "Naruto tau apa yang harus dia lakukan, kau tak perlu terlalu mengekangnya. Yah, lagi pula kita masih sma bukan, seharusnya kita bersenang-senang. Sayangnya kita harus terperangkap dalam masalah. Mendokusai "

"Hanya itu yang ingin kau dengar bukan? Kalau begitu sampai nanti. Ads kencan yang tak boleh terlewatkan"

Benar, didalam hubungan harus selalu ada privasi. Sementara Sasuke berniat menguasai Naruto tanpa privasi. That is, he wanna know everything about Naruto. Wherever he goes, with whom his talks and about what. What's the secret he keep. It's simple, Uchiha Sasuke want Uzumaki Naruto with no secret between their.

Posesif Friend (Sasunaru) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang