8

10.3K 1K 39
                                    

Shion menggeleng pelan "Tidak. Kali ini aku mewujudkannya secara langsung" gumam Shion menyeringai licik.

"Mungkin saja sebentar lagi pasti akan heboh" celutuknya mengabaikan tatapan menuntut penuh keingintahuan dari dua sahabatnya itu.

Shion meminum air mineralnya santai, lalu setelahnya netra perempuan itu berkilat dingin
"Mari buat kehebohan" gumamnya dengan seringaian licik

Sial!

Semua tatapan mengarah padanya. Sakura bahkan tak tau harus apa.

Permainannya bahkan baru saja dimulai, dibelum menikmatinya sama sekali, dan itu sudah berakhir.

Sasuke tersenyum miring.
Ingin tau tindakan apa yang sakura ambil setelah ini.

Beberapa orang mulai berbisik didepannya.

"Hei, lihat ini, bukankah itu kepala sekolah?" Telinga Sakura begitu sensitif mendengar itu.

Saat menoleh, objek yang menjadi fokus pertamanya adalah foto dimana sang ayah, mengecup pipi perempuan muda mesra.

Shion menyebarnya?
Sakura merasa semakin tercekik dibuatnya. Tidak percaya bahwa Shion seberani itu untuk menyebar foto itu. Sakura pikir, itu hanya ancaman. Hanya ancaman biasa, untuk menakutinya. Namun sayang, Shion sama sekali bukanlah orang yang dapat diajak kompromi.

Dalam sekejab, masalah pembulian yang didalangin olehnya sendiri terlupakan begitu saja, berganti dengan berita sang ayah. Ponsel Sakura bahkan tidak berhenti bergetar, Sakura dapat menebak, semua murid menandai akunnya dalam komunitas online sekolah.

Sial!

Berbalik, lalu berlari, menabrak siapapun yang menghalangi jalannya.

Kerumunan itu berbalik menyerang Sakura.

"Tidakku sangka ayahnya membuat skandal sebesar ini"

"Keluarga harmonis? Cih! Lihatlah foto ini, bagaimana bisa mereka mendapatkan julukan seperti itu?"

"Kepala sekolah punya skandal sebesar ini?

"Dia pasti lari karena malu"

Dalam sekejab kerumunan itu berbalik menyerang Sakura, api menyebar begitu cepat, pembulian terhadap Naruto dalam sekejab terhapus digantikan dengan berita masalah kepala sekolah.

Onyx Sasuke berkilat. Nyatanya dia masih belum puas mempermalukan Sakura, dia belum menampar telak gadis itu.

Shikamaru menyadari itu. Pemuda itu menepuk bahu Sasuke, lalu menunjukkan berita dilayar ponselnya.

Kizashi tengah mencium mesra seorang perempuan.

"Kau tidak perlu mempermalukannya, karena nyata balasannya, datang tanpa diminta"
Meskipun begitu Sasuke masih saja belum puas.

"Dibandingkan memikirkan Sakura, lebih baik kau mengurus si pirang itu" pemuda Nara itu memberi isyarat melalui lirikan mata.

Sasuke meraih tangan Naruto yang masih dalam keadaan bingung "Thanks"
Sepatah kata itu terujar begitu tubuh keduanya melewati Shikamaru.

Shikamaru mendengus "Tak ku sangka orang yang terlihat arogan sepertimu bisa berterima kasih" ia menghela nafas pelan "Yah setidaknya dia masih punya hati" gumamnya lanjut.

Pemuda itu kemudia menguap lagi "Sebaiknya aku bolos saja, lebih baik tidur dirumah. Tidak mungkin bukan mereka akan mengadakan pembelajaran dalam keadaan kacau seperti ini"

-Posesif Friend-

Disclaimer: Naruto dan cast lainnya adalah sepenuhnya milik Masashi Kishimoto.

Posesif Friend (Sasunaru) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang