Kulit putih, dan surai panjang.
"Jauhi Sasuke! Dia bukan milikmu!" Suara itu terdengar jelas. Sangat familiar namun pikiran Naruto yang buntu tak dapat menerka siapa pemilik suara.
"Jika kau tidak melakukan itu, maka aku akan membunuhmu"
Dugh!
Itu yang Naruto dengar sebelum akhirnya pingsan akibat pukulan kuat di belakang lehernya.
***
"Naruto kau baik-
"MENJAUH DARIKU!" Hanabi, Tenten dan Shion kaget begitu Naruto melempar Shion yang berdiri disamping Tenten dengan gelas kaca. Beruntung refleks gadis itu sigap.
"Apa yang kau lakukan?!" Suara Hanabi meninggi.
Untuk sesaat Naruto linglung. Bayangan siluet gadis itu tumpang tindih dengan sosok Shion. Mereka punya ciri khas yang sama.
"Maaf" ucap Naruto begitu menenangkan diri. Ia berjengit begitu Shion menyentuh dahinya.
"Kau tidak panas. Maaf, apa aku menakutimu?" Tanya Shion sebab gelagat Naruto sedikit aneh. Tenten pun menyadari hal yang sama.
"Kau hampir melukai orang yang menolongmu!" Sentak Hanabi kesal. Sementara mata Naruto membelalak.
Sh-shion menolongnya.
"Tenanglah Hanabi. Kau menakuti Naruto" ujar Tenten.
"Aku kesal padanya karena memperlakukan sahabatku seperti itu!"
"Maaf. Aku- hanya sedikit terkejut" ujar Naruto merasa bersalah.
"Kau tidak ingin berterima kasih padanya? Shion bahkan membereskan kekacauan dirumahmu. Lalu setelahnya dia menelepon kami agar datang" Naruto kian merasa bersalah.
Namun pupil matanya melebar begitu mengingat sesuatu.
"Ko-kotak! Kotak besar didepan pintu, kau melihatnya? It-itu berisi bangkai tikus!"Shion menggeleng "Aku tidak melihat apapun. Hanya saja kaca jendela dapurmu pecah. Sepertinya orang iseng. Dan Tenten sudah menyuruh orang memperbaikinya esok"
Bagaimana mungkin itu bisa hilang secepat itu? Naruto hanya keluar beberapa menit.
"T-tong sampahnya-
"Tidak Ada bangkai tikus disana. Sebab baunya tidak tercium ketika aku pergi membuang sampah plastikmu" Jelas Shion paham maksud Naruto.
Naruto masih tidak percaya apa yang didengarnya ini. Bagaimana mungkin? Itu pembuangan sampah terdekat.
"A-ada kertas dengan coretan darah! Seseorang ingin membunuhku!" Seru Naruto histeris.
Hanabi menghela nafas pelan "Mungkin kau bermimpi buruk" berusaha menenangkan Naruto.
"T-tidak! Shion ka-kau menemukanku dimana? Jalan bukan?" Shion mengangguk.
"It-itu artinya nyata! Buktinya kaca jendelaku pecah!" Terang Naruto jujur. Tenten menghela nafas pelan, entah mengapa terdengar seperti halusinasi Naruto saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Friend (Sasunaru) END
Short StorySasuke itu dingin, tak banyak bicara, sekalinya bicara juga pasti kata katanya menyakitkan. bagi seorang Uzumaki Naruto, Uchiha Sasuke itu sosok yang sangat menyebalkan! Rival sekaligus teman baginya. Lalu bagaimana dengan sasuke? bagaimana cara seo...