4. TERUNGKAP?

94 7 4
                                    

HALO, KANGEN SAMA AKU YA?! ATAU KANGEN SAMA CERITA WATTPAD INI?!

BECANDA AKU AKHIR AKHIR INI LAGI SIHUK GUYS. SIBUK NUGAS, NYIAPIN PERSIAPAN MAU LEBARAN DAN SIBUK BERHALU RIA😊😊

VOTE SEPI UP LAGI BULAN MEI TANGGAL 28


🍁


Seminggu setelah kejadian pembullyan Reina, Sabrina mendapatkan skors dan baru masuk ke sekolah hari ini. Namun saat ia baru saja sampai di sekolah, ia langsung mendapatkan banyak cibiran dari teman-teman sekolahnya. Bahkan adik kelas nya juga ikut mencibir nya, itu karena sikap Sabrina yang seenaknya dan selalu mencari perhatian pada Aldrian terlalu berlebihan. Karena itu orang-orang di sekolah nya takut dan memilih untuk menjauhi Aldrian.

Reina dan teman-temannya sedang berada di kantin saat ini, Ilona sedang memesan makanan dengan Thalia sedangkan Reina duduk bersama Syakila. Disaat kedua gadis itu sedang asik mengobrol, tiba-tiba saja seorang laki-laki menepul bahu Reina. Gadis itu menoleh lalu langsung membulatkan matanya saat melihat bahwa laki-laki itu adalah orang yang ia kenal.

"Ardika?!"

Ardika, salah satu teman Reina dimasa sekolah dasar dulu saat berada di Bandung. Laki-laki dengan tinggi 175 cm itu mendekati Reina dan mengusap kepala Reina lembut. Ia mendekatkan wajahnya lalu tersenyum manis pada Reina yang sedang  menatap nya dengan intens. Sedangkan beberapa gerombolan laki-laki yang baru saja datang, seketika langsung terkejut melihat itu Aldrian berlari lalu....

"BANGSAT!"

Seorang laki-laki menarik tubuh Ardika lalu memukul nya dengan kuat. Pukulan kuat itu berasal dari Aldrian yang sedang dilanda emosi saat ini. Laki-laki itu memukul wajah Ardika tanpa henti, banyak orang-orang yang langsung menoleh dan menonton kejadian itu.

Reina yang tadinya hanya diam mematung kini berlari kearah Aldrian yang akan memukul Ardika. Gadis itu langsung menjauhkan tubuh Aldrian dan menahan tangan Aldrian yang kembali akan melayangkan pukulan nya. Laki-laki itu diam, ia menurunkan tangannya lalu berdiri dari posisi nya karena laki-laki itu mendudukki perut Ardika.

"Kak udah, dia temen aku" Lirih Reina sambil menahan tubuh Aldrian yang kembali akan maju.

"Gue gak suka lo deket-deket dia!"

"Tapi dia temen aku, kamu kenapa??" Laki-laki itu tidak menjawab pertanyaan Reina, ia menepis kasar tangan Reina lalu menatap Ardika dengan tajam.

"Pergi lo!"

Ardika hanya menatap laki-laki itu datar, ia mengusap sudut bibirnya yang berdarah lalu pergi meninggalkan tempat itu. Reina menghela nafasnya kasar lalu mendekati Aldrian yang sedang duduk di salah satu meja kantin.

"Pergi" Ucap Aldrian tanpa melihat Reina.

"Kenapa mukul dia?" Tanya Reina membuat Aldrian berdiri dari duduknya.

Ia menatap manik Reina yang menatapnya tajam. Ia membawa gadis itu pergi dari tempat itu menuju rooftop sekolah. Gadis itu hanya mengikuti langkah laki-laki itu dengan malas, ia tahu Aldrian akan mengomel padanya. Karena itu ia hanya menurut saja dan mengikuti kemana laki-laki itu pergi.

Mereka berdua berdiri diatas rooftop selama hampir 10 menit tanpa mengobrol. Aldrian juga sejak tadi masih asik menyesap rokonya sambil menatap lapangan sekolah yang terdapat beberapa orang yang bermain basket disana. Gadis itu lelah, cuaca panas membuatnya semakin lelah, Reina pun mundur dan hendak keluar dan turun dari rooftop. Namun laki-laki itu kembali menahan nya dan membawa gadis itu kembali kearah dinding pembatas rooftop.

DEVANDRA (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang