8. MANDI BARENG

195 8 0
                                    

KALO ADA TYPO TANDAIN YAWW, SOALNYA AKU NULIS NYA GAKI, MALES BACANYA☺☺

SELAMAT MEMBACA🥰🥰

🍁

Sudah sekitar 2 hari Reina mendiamkan
Aldrian, seperti saat ini. Kelas Reina dan Aldrian sedang digabung di Lab Fisika karena akan memulai penelitian bersama-sama. Kali ini Reina benar-benar mengutuk dirinya sendiri karena mengikuti Syakila. Karena gadis itu duduk bersama keempat inti Dextron dan juga teman-temannya. Sial juga karena Reina duduk di sebelah Aldrian.

Sedaritadi sebelum test dimulai semua teman-temannya bercanda. Namun tidak dirinya, ia hanya sibuk menatap ponselnya yang sedaritadi hanya menampilkan homescreen nya yang terdapat foto dari idol Korea kesukaan nya. Aldrian menyadari kediaman Reina sejak tadi, namun ia hanya diam. Ia masih ingin melihat seberapa tahan Reina tanpa dirinya, karena selama Reina mendiamkan nya. Gadis itu masih meminta uang, serta kebutuhan lainnya, tidak lupa juga gadis itu sering menyuruh Aldrian untuk membantu nya mengerjakan tugasnya.

"TCIH, MENDOKUSAI. Kita ngumpul di disini udah 30 menitan tapi gak mulai-mulai kan watashi kepanasan" Racau Thalia sambil mengibaskan bukunya sendiri ke arah wajahnya.

"Wibu kepanasan, soalnya mantan nya udah nge gandeng cewek baru lagi" Sindir Gibran karena melihat mantan Thalia yang duduk bersama anak kelas lain di dalam Lab.

"Diem ya jamet, gue gak minta hujatan dari lo" Tutur Thalia sambil memukul kepala Gibran menggunakan bukunya.

"Sakit ya bangsat" Gibran mengusap kepala pelan sambil terkekeh.

Ilona yang sedaritadi hanya diam mengamati temannya berbicara pun akhirnya menatap kearah Reina. Gadis itu sibuk mengetikkan banyak sekali pesan ke seseorang padahal teman-temannya sedang mengobrol. Ilona yang penasaran pun akhirnya menepuk bahu Reina pelan.

"Bell? Lo gak nyaman ya sama topik kita? Atau mungkin lo ada masalah sama kita?" Tanya Ilona membuat teman-temannya menoleh.

"Hah? Enggak, enggak kok enggak"

"Terus? Kenapa diem? Gak biasanya loh Bell lo diem kayak gini. Atau jangan-jangan, Aldrian lagi ya?" Sambung Syakila membuat orang yang disebut ikut menoleh.

"Gue ngapain?" Ucap Aldrian yang bingung mengapa ia juga menjadi salah satu penyebab Reina diam hari ini.

"Ya bisa aja kan lo selingkuh dari Bella, terus si Bella nya mau ngajak cere tapi gak jadi" Celetuk Bagas yang mendapatkan tatapan tajam dari Aldrian.

"Sekali punya gue, tetep punya gue!" Tegas Aldrian membuat Reina hanya memutar bola matanya malas.

"Reina! Di panggil KEPSEK tuh!" Teriak salah satu teman Reina yang baru saja masuk ke dalam Laboratorium.

Gadis itu berdiri lalu mendekati laki-laki itu, laki-laki yang mempunyai tinggi tidak jauh darinya.

"Ada urusan apa?" Tanya Reina yang mendapatkan gelengan dari laki-laki itu.

"Gatau, lo dateng aja. Soalnya banyak sih yang dipanggil, orang gue juga dari sana" Reina mengangguk lalu melepas jubah putih nya dan segera keluar dari Lab.

Aldrian yang sedaritadi duduk dan memperhatikan Reina pun akhirnya mengikuti gadis itu hingga ke ruang Kepala Sekolah. Tidak biasanya Kepsek memanggik murid seperti ini, Aldrian harus tahu tentang semua ini.

"Reina Arabella ya?" Reina mengangguk pelan lalu duduk di sofa ruangan itu dengan gugup.

Selama ini ia selalu menjalani homeschool, dan ini  pertama kalinya ia duduk di Ruang Kepala Sekolah seperti ini. Terlebih lagi dengan ada beberapa murid disana, namun tanpa disadari ada Aldrian yang masih mengintip dan menguping pembicaraan Reina dengan Kepsek. Tentu saja bukan ekspresi lega yang Aldrian tunjukkan, melainkan ekspresi kekesalan yang membuat nya harus benar-benar meninggalkan tempat itu.

DEVANDRA (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang