013 || Aldi's sadness

2.1K 189 2
                                    

Hhallloo. . . Balik di cerita kali ini, setelah menunggu lama yaa akhirnya jadi .... Jangan sinder ya plisss karena menulis itu iya emang gampang tapi cara nuangin ide ceritanya nya itu yang susah, jadi tolong hargai yaa^^ jangan lupa Vote dan Komen oke!!!

.
.
.
.

13. Aldi's sadness

Malam ini hujan turun cukup lebat, Aldo tengah duduk di tepi ranjang milik Aldi suasana rumahnya nampak sepi, sudah hampir seminggu lebih adiknya itu belum membuka matanya.

Aldo menarik laci kamar Aldi dan betapa terkejutnya dia ketika melihat bungkusan obat-obat di dalam laci Aldi.

"Ini kan obat penenang." guman Aldo.

Dia terus membuka semua laci yang ada di kamar Aldi dan betapa terkejutnya dia ketika hampir seluruh laci di kamar Aldi terdapat obat penenang yang telah habis.

"Jadi lo semenderita ini dek." ucap Aldo seraya memegangi bungkus obat tersebut.

Aldo berjalan ke arah kamar mandi Aldi, entah ada dorongan apa dia ingin mengetahui isi kamar mandi adik kesayangannya tersebut dan lagi-lagi dia di buat terkejut dengan isi kamar mandi Aldi

Semuanya memang nampak normal tetapi tidak di bagian bathtub dan juga cermin kamar mandi itu, Cermin yang retak dan ada sedikit bercak darah Aldo dapat menyimpulkan bahwa Aldi lah yang meninju cermin tersebut.

Dan juga bathtub dengan air bewarna merah, tidak banyak mungkin hanya satu pertiga dari ukuran bathtub nya tetapi tetap saja Aldo merasa merinding dan merasakan sakit yang luar biasa di hatinya.

Aldo melihat beberapa coretan di dinding yang di rangkai menjadi sebuah kata.

'Di balik keceriaanku, senyumku yang menawan, dan tawaku yang lepas. Ada kesedihan mendalam yang berusaha aku tutupi.'


"Gue tahu semua tawaan lo palsu, hebat nya lo masih bisa senyum disaat papa siksa lo tanpa ampun." ucap Aldo.

Aku membenci stigma "Yuk besok lo pasti bisa", mungkin kalian saja tak tau. Harapanku adalah tidak terbangun dihari esok, agar aku bisa berhenti mendengarkan segala kekacauan di tempat asing ini.


"Gue tau lo cape, tapi tolong bertahan demi gue, demi masa depan lo." Aldo menetes kan air matanya, dia sangat sedih karena merasa tidak becus menjaga adik kecilnya.

Aldo melirik ke arah wastafel dan melihat dua lembar kertas kecil di atas wastafel tersebut, dia meraih kertas tersebut dan membacanya dan lagi-lagi tulisan kecil yang mampu menusuk hati Aldo.

"Gue yakin Tuhan gak mau lo pulang dulu, karena Tuhan pengen liat lo berjuang sekali lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue yakin Tuhan gak mau lo pulang dulu, karena Tuhan pengen liat lo berjuang sekali lagi."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ALDI [ LEOPARD'16 ] [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang