Halo, apa kabar? aku cukup lama ya gak up hehe maaaf... Kemarin mood ku naik turun juga terus sibuk juga jdi baru nulis lagi Sekarang maaf ya^^
Gmna udah pada liburan belum nih? bgusnya Liburan kalian di temenin sama cerita Aldi gak sih, karena Cerita ini bakalan semakin seru nih... Aku udah buat ulang alur dannnn kita bakalam segera masuk ke konflik yang sesungguhnya yeyyy... HAPPY dong gak berat kok, tetap happy kiyowoooo...
Oke, kalau begitu langsung ajalah kita masuk ke CERITA, jangan lupa Vote, komen dan Share ke temen kalian yaa.. ayo dong masa gak mau kita berjuang sama-sama aku mohon bantuan nya yaaa^^
19. Sebuah faktaSebuah motor bewarna hitam melesat di jalanan ibu kota memecahkan keheningan waktu malam, Aldi mengemudikan motornya menuju sebuah Apartemen yang mungkin akan dia tinggali sementara waktu.
Sebelum ke Apartemen Aldi memutuskan untuk pergi ke suatu tempat, tempat dimana dia selalu mencurahkan isi hatinya. Tempat dimana kenangan bunda nya terukir, meskipun Aldi belum pernah melihat wajah bunda nya tetapi Aldi yakin bahwa bunda nya masih hidup dan berada di suatu tempat.
BRAK!
Aldi meng-rem motornya dengan mendadak, mata tajam itu kini mulai menelusuri sumber suara yang barusan dia dengar.
"Siniin dompet nya!" mata Aldi menangkap sosok perempuan paruh baya dan dua orang preman-lagi?
"Ja-jangan, kembalikan tas saya." ucap wanita itu.
"Diam! Kalau lo teriak nyawa lo di ujung pisau gue!" ancam Preman tersebut.
Prok! Prok! Prok!
Suara tepukan tangan terdengar di telinga preman juga wanita paruh baya tersebut, dari kegelapan muncul sosok anak laki-laki dengan sorot mata tajam.
"Anjay, kece banget ancaman nya." ucap Aldi.
"Bocah ingusan jangan ikut campur!" ucap Preman tersebut.
"Bapak tua ingusan yang maen nya sama perempuan, gila-gila lupa yang lahirin lo pada siapa?" tanya Aldi dengan wajah santai nya.
"BACOT BANGET BOCAH TENGIK INI!" bentak Preman tersebut.
Aldi mengangkat pundak nya, dia meraih sesuatu dari jaket nya sebuah benda kecil yang pas di kepalan tangan lalu sedetik kemudian benda kecil itu berubah menjadi tongkat besi panjang.
"Gue gak mau pake senjata awalnya, cuma ini biar cepet aja." ujar Aldi.
"Sialan! Bocah kampret!!" umpat Preman tersebut.
Satu orang preman maju dengan membawa pisau miliknya, Aldi segera berjalan dan berdiri tepat di hadapan wanita paruh baya itu dengan sigap Aldi menangkis semua serangan preman tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDI [ LEOPARD'16 ] [ TERBIT ]
Fiksi RemajaGenre :: Fiksi Remaja ⚠️ Banyak adegan kekerasan dan kata-kata kasar Bagaimana rasanya di siksa oleh ayah kandung sendiri, di khianati oleh seseorang yang kamu cintai dan dianggap pengkhianat oleh sahabat mu sendiri. -------- "Jangan mati terlebi...