Tentang Senja Kita [Sebagian Puisi Dibukukan]

Tidak akan, lagi

Aku sudah benar-benar kelelahan. Rasanya akan sangat mustahil untuk tetap berjalan di belakang, aku kesepian. Seperti rapuh yang tidak bisa dibuat untuk rekat lagi, aku takut. Aku tidak tau akankah bisa untuk terus mengindahkan segalanya tanpa merasa cemas atau kesakitan setelahnya, aku sangat tidak tau. Aku terlalu khawatir di hadapkan dengan semuanya.

Aku hanya ingin kamu, tidak lebih. Nahasnya, jalanan menuju kamu telah di manipulasi dan aku tidak yakin untuk sampai.

Kali ini, aku akan belajar untuk mengambil rehat guna menetralkan segala rasanya. Aku tidak pandai berjanji perihal ini, tapi jika sanggup untuk memilih, maka aku akan tuntaskan untuk memutus jalannya agar aku terselamatkan atas buah dari manipulasi jalan itu.

Aku tidak akan lagi merengek pada Tuhan untuk meminta kamu agar bersanding denganku, tidak akan lagi. Aku tidak akan keras kepala lagi, tidak akan.