Rancu

16 3 0
                                    

Setiap kata yang digarap
Pada haluan rasa yang nampak
Ikatan-ikatan kecil perihal kita
Apa semuanya nampak?

Kengerian ini tak pernah berakhir
Seperti komedi pembunuhan berantai
Kisah kita menyerupai
Pelarian dari masing-masing hati

Ujaran kata kejujuran
Sempat membuat tenang
Tapi, mulut siapa tau
Satu kata dapat dimanipulasi

Aku takut terlalu cinta
Aku takut terlalu hanyut
Jika nyata berbalik seperti boomerang
Ringkih sudah semua yang ada di badan

Tuan, pintaku tak pernah banyak
Satu yang pasti mewakili banyak hal
Tanyakan pada hatimu
Siapa aku untukmu?

Jika jawaban sudah didapatkan
Kemari dan kumandangkan
Tak apa, aku siap dengan patah
Karena kita memang rapuh yang menyedihkan

Tuan, bila esok pun seterusnya
Ada niatan dalam hatimu
Menetap atau pergi dari sini
Kumohon, jangan memberi kenang

Tukas dengan singkat
Agar aku bisa melupa dengan cepat
Patah ini tak boleh berlarut-larut
Sebab, tak ada alasan lagi

Mencintaimu dengan penuh
Nyatanya belum bisa membuatmu luluh
Memberikan segala patuh
Tak cukup membuatmu menetap

Tuan, jangan samakan aku
Pada deretan boneka di lemari itu
Aku bernyawa dan mereka tidak
Aku perasa dan mereka mati

Ambil alih haluan dengan segera
Agar aku bisa beristirahat dari ini semua
Pergi, silakan
Menetap, silakan

Tuan, aku akan ada dalam setiap periode
Jangka waktu ini tak akan habis
Benci ataupun tidak
Kita tetap menjadi asing yang terbilang

-catatan punai-

Tentang Senja Kita [Sebagian Puisi Dibukukan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang