Siapa peduli?

10 0 0
                                    

Aku tengah hancur di sini, di dalam sloki dengan racikan wine yang mempesona. Terkapar jiwa raga yang melemah karena cinta. Aku payah.

Denyut nadi yang mendebarkan seakan hilang dari pergelangan tangan, meloloskan diri saat fajar datang. Yang katanya, "pertemuan akan mengundang pisah." Omong kosong!

Detaknya saja sudah tidak bisa lagi di dengar, bagaimana bisa membuat rona merah yang malu-malu itu muncul lagi? Jangan mimpi!

Wujud yang seperti ini apa layak memuja pahatan terbaik Tuhan? Kembali berkaca sampai darah di wajah dapat merubah bentuknya. Itu cukup baik ketimbang mengeluh tiada henti.

Cinta, cita, rasa, semuanya serupa apa? Lagu lama sekali! Jika pada dasarnya adalah kesepian, nikmati saja! Siapa yang akan peduli?

Tentang Senja Kita [Sebagian Puisi Dibukukan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang