Ketika kata-katanya meluncur indah dari mulut manis serupa cokelat yang mencair, dengan sigap aku menampung penuh ke dalam hati, sebab aku menyukainya. Segala bentuk, warna, dan rasanya telah menjerat logika terbebal milikku. Aku jatuh di atas kepingan buah bibir itu.
Setelah terhempas jauh dan di bawa oleh gelombang kata manis, aku terperosok ke dalam sorot liar yang sedikit asing. Kupikir itu serupa cinta, tapi cukup jauh berbeda. Rasanya hanya ada panas dan kenikmatan, tidak dengan kasih ataupun sayang. Apa ini benar hasil dari sebuah kata-kata manis itu? Kenapa sangat menggairahkan? Jauh daripada itu, aku bingung menjelaskan. Tubuhku terpagut oleh hentakan-hentakan syahdu yang memabukkan. Aku binasa. Aku binasa.
Yang katanya cinta, tapi tidak. Yang katanya sayang, ternyata bukan. Lantas selama ini saling mengenal dan merasa baikan, apa definisi yang cakap untuk menjelaskan? Kita tidak lebih dari dua manusia yang berantakan. Aku mengejar dan dia berdiam, bukankah itu lucu?
Tersandung jauh diri ini atas belaian dusta yang menyelimuti tubuh setengah telanjang. Habis-habisan kulit dari rasa cintaku di rabanya sampai meleleh. Aku mati. Aku mati. Dada kiri berderit kesal, "lantas tidakkah kita serupa jalang yang malang?"
Katamu, kataku, rasamu, rasaku, cintamu, cintaku, abdimu, abdiku. Beda. Kita tak pernah menuju lajur yang sama. Kamu rumit. Aku hanya alat. Begitupun dengan isi dari semua tatapan itu, cukup jelas bahwa aku bukan suatu tujuan.
Flirt. Lust. (Love)
Dalam kurung dianggap tidak ada.
Sudutkamar, 13 Agustus 22
21.45
![](https://img.wattpad.com/cover/187757501-288-k911317.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Senja Kita [Sebagian Puisi Dibukukan]
RandomSekumpulan puisi, sajak dan quote. Untuk yang patah hati recommend banget deh 😂 Jika ada kesamaan rasa di dalam, oke kita senasib 😅 Ciee... ciee... 😂😂😂 Note : Sebagian dari puisi ini sudah dibukukan, gaes. Tapi, versi di wattpad dan dibuku sud...