Kita Yang Tak Pernah Sama

137 8 0
                                    


Sebuah perbedaan selalu menghiasi kehidupan. Baik perbedaan pendapat, keyakinan, kemauan, perilaku, dan perbedaan lainnya.

Cukup paham akan segala hal yang ada dan tercipta. Mudahnya, kini sudah serba cepat. Bahkan menyajikan makanan saja tidak butuh banyak waktu.

Disisi lain, karena semuanya serba cepat kita bahkan sampai lupa akan satu hal, yaitu proses.

Ya, sebuah proses. Bukankah setiap hal dan peristiwa apapun akan melalui banyak tahapan dan proses sebelum mencapai hasil akhir?

Benar kata mu dulu; Cinta tanpa proses kurang Indah. Kini aku sedang menikmatinya. Sebuah Cinta yang langsung hadir di hasil akhir, nyatanya hambar.

Setelah banyak kejadian yang aku lewati di hari itu, aku sangat terpukul dan sulit bangkit. Sampai aku memiliki ide jahat untuk membalasnya. Ini tentang dendam yang sedikit aku redam di hari itu.

Memang benar, di dalam keyakinan yang aku pegang, Tuhan melarang keras untuk melakukan balas dendam. Tapi, aku manusia yang memiliki segudang khilaf dan sejuta kemarahan. Sampai nafsu ku berkumpul pada puncaknya.

Aku menyakiti salah seorang sahabat pria tanpa nama. Aku mempermainkan perasaannya sampai dia jatuh dalam genggaman iblis ku. Aku meracuni setiap pikiran baiknya tentang si pria tanpa nama, aku bermain curang dalam hubungan Cinta tanpa rasa ini.

Amarah ku masih ada, dendam ku masih tersisa. Aku semakin murka saat pria tanpa nama tak pernah terusik akan perlakuan ku terhadap sahabatnya. Aku menggila, menghalalkan segala cara, mencari peluang haram atas nama halal. Pendosa memang.

Aku loncat dari satu pria ke pria lain; semua teman dari si pria tanpa nama. Aku memperbudak semuanya dengan cara menjatuhkan. Terlalu jauh aku mencari cara, sampai aku tersandung oleh akal licik ku sendiri.

Karma. Aku terkena karma dari banyak pria yang telah terluka. Aku di kucilkan, tak terlihat, nampak seperti noda hitam yang tak bisa di bersihkan. Kalian pasti tau itu, menjijikan.

Nampak tak punya muka, aku tak pernah mau bertemu dengan siapapun. Terlalu takut untuk muncul di hadapan mereka, aku menyesalinya.

Kini aku menjadi sesosok gadis pendiam, tanpa teman, tanpa ketenaran, dan hanya berdiri di hadapan kecaman sosial pertemanan. Aku buruk di hadapan mereka.

Jika di pikir, efek tersakiti karena Cinta cukup berpengaruh dalam buat ku. Menjadi sesosok asing yang tak pernah aku kenali sendiri. Ingin rasanya membalikan keadaan menjadi baik seperti dulu, tapi nyatanya sulit.

Aku yang tetap buruk akan selalu seperti ini dan mereka yang bahagia akan selalu seperti itu. Sedikit cemburu memang, tapi aku tau diri dengan semua yang sudah terjadi.

Pada akhirnya kita tak pernah sama, selalu memilih jalan yang berbeda. Aku memilih untuk menutup diri dengan menjadi sosok introvert dan kamu beserta yang lainnya pergi menuju ekstrovert.

Sesal ku tak pernah habis sampai detik ini. Jelmaan iblis ku di waktu itu sangat aku benci. Ribuan maaf yang aku kumandangkan tak pernah mereka dengar, walau sindiran kecil yang aku dengar mereka maafkan. Aku tetap merasa jahat, aku merasa jijik dengan sifat ku sendiri. Ini gila.

Hari demi hari aku jalani dengan sebaik-baiknya, aku kembali merajut kebaikan semampu ku, walau masih di pandang tak berguna untuk sebagian orang.

Aku tak pernah berbuat rugi lagi, aku berjalan sebaik mungkin, aku kembali menciptakan kepercayaan, membangun kembali pertemanan, walau hasilnya sulit dan selalu kembali rusak juga berantakan.

Tidak menyerah begitu saja, do'a dan harapan selalu aku panjatkan, ingin ku selalu aku katakan pada Tuhan; semoga mereka menerima ku kembali.

🌸🌸🌸

Teruntuk kalian; pria yang tersakiti.
Maaf terbesar aku katakan, aku menyesalinya, sungguh. Aku terlalu di butakan oleh Cinta yang bukan haknya. Terlalu kotor hati ku sampai kalian harus menjadi korban perasaan. Semoga kalian memaafkan dan mau kembali menganggap ku teman, jika kalian mau dan tidak keberatan. Terimakasih, aku cukup beruntung pernah mengenal kalian yang selalu baik dan mau menjaga ku dengan segenap hati dan jiwa kalian.

💙💚💛

Apa diantara kalian ada yang membacanya?

Semoga kalian tertawa dan bilang; masa lalu yang gila.

...

Tentang Senja Kita [Sebagian Puisi Dibukukan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang