Happy Reading ❤️
"Papa!!!"
Teriak gadis kecil dengan semangat, dia berlari menghampiri pria yang kini tengah berdiri di ambang pintu sambil merentangkan kedua tangannya.
"Hai baby girl, I miss you," ujar pria itu ketika putrinya sudah dalam dekapannya dan membalas pelukannya.
"I miss i misssss ... youuuu ... toooo Papa," balas gadis kecil itu sembari mengecup seluruh wajah papanya membuat pria itu terkekeh geli.
"Dimana Mama nak?" tanya pria itu setelah mereka memasuki rumah tidak mendapati siapapun selain putrinya yang sedang bermain boneka di ruang tamu. Pria itu meletakkan tas kerja dan beberapa goodie bag berisi oleh-oleh untuk kedua anaknya dan sang istri di sofa yang langsung dibuka oleh putrinya dengan antusias.
"Wahh!" pekik gadis kecil itu setelah membuka goodie bag yang berisi Ipad keluaran terbaru, mengabaikan pertanyaan papanya. "Ini buat Anna Pa?"
Argam menggeleng. "No baby, kamu belum bisa pakai itu, itu buat Kak Sam. Dimana Mama nak?"
"Mama lagi di dapur, sedang buat cookies kesukaan Anna," jawab putrinya dengan wajah yang ditekuk. "Why can't I play the iPad yet, Papa?"
Pria itu tersenyum lembut. "Karena kamu masih kecil buat main Ipad, tunggu dua tahun lagi ya, Mama belum kasih ijin Anna pakai benda itu." setelah mengatakan itu dia mengecup kening putrinya singkat. "Papa ke Mama dulu, punya Anna ada dikotak warna pink okay."
Pria itu berjalan meninggalkan putrinya menuju dapur.
"Mam, dimana celana jeans aku yang baru?" teriak seorang remaja dari tangga dengan handuk yang maasih melilit dipinggangnya.
Argam menoleh ke asal suara, pria itu mengernyitkan dahi mendapati putranya sudah mandi diweekend pagi ini.
"Pagi boy," sapanya.
Samudera Arkanantha—putranya menoleh dan tersenyum saat mendapati papanya sudah di rumah.
"Pagi, kok Papa udah pulang?"
"Papa udah janji sama Mama pulang hari ini. Kamu mau kemana pagi-pagi udah mandi? tumben banget." heran Argam.
"Aku ada janji sama temen, Pa," jawabnya Sam.
"Siapa?" tanya Argam penuh selidik. "Cewek?"
Sam meringis sembari menggaruk pelipisnya yang tidak gatal namun sedetik kemudian dia menatap Papanya kesal setelah mendengar pertanyaan kedua.
"Ohh .. Ayolah Pa, aku udah besar. Lagipula aku udah ijin sama Mama," ujar Sam sebal.
"Boy—"
"Pa please."
"Oke oke, kamu boleh pergi tapi kamu harus janji sama Papa jangan macem-macem, Papa belum siap jadi Grandpa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Benang Merah
ChickLitIni bukan kisah remaja tentang benci jadi saling suka, bukan kisah si kaya dan si miskin yang saling jatuh cinta, bukan juga kisah perjodohan yang akhirnya bahagia. Ini kisah tentang kita dan pernikahan. Terikat sebuah pernikahan bukan hanya tentang...