PROLOG

24.7K 1K 24
                                    

-
-
-

"Gala. Aku hamil."

Seorang perempuan sedang memberikan sebuah strip tespack dengan garis dua pada seorang laki-laki.

Laki-laki itu adalah Shagala dan perempuan itu adalah Kanaya. Sebulan yang lalu mereka masih menjadi sepasang kekasih sampai suatu hal terjadi membuat Gala marah besar.

Gala tersenyum mengejek, perempuan yang dulu sangat dia cintai sekarang mengucapkan kata yang sangat menjijikan,

"Gala." panggil Naya lagi, dia berusaha meraih tangan Gala.

Gala menyentak tangan Naya yang ingin menyentuhnya, "Terus gue harus apa! Hubungan kita udah berakhir sebulan yang lalu kalau lo lupa." bentak Gala.

"Gala, aku mohon dengerin aku dulu." pinta Naya, dia berusaha menyentuh tangan Gala lagi tetapi itu hal yang sia-sia karena laki-laki itu langsung menepis tangannya dengan kuat.

"Pergi lo! Gue udah muak liat cewek murahan kayak lo! Lo khianatin gue! Lo tidur sama orang lain, sekarang lo hamil!! Kenapa lo datang ke gue, bangsat!!" ucap Gala dengan emosi yang membuncah.

Naya menggeleng kuat, "Gala, dengerin penjelasan aku dulu." ucap Naya.

Gala menarik rambut Naya dengan kasar, "Apa yang mau dipercaya dan di dengerkan! Buktinya lo hamil 'kan!! Sekarang gue minta lo pergi, jangan pernah muncul lagi di hadapan gue. Gue muak sama lo!!" teriak Gala, dia menyeret Naya keluar dari unitnya dengan menarik rambut perempuan itu.

"Gala, aku mohon." rintih Naya.

Naya menahan sakit karena tarikan di rambutnya begitu kuat apa lagi Gala juga menyeretnya keluar tanpa rasa kasihan sedikit pun.

"Pergi lo!" bentak Gala, dia mendorong Naya dengan kasar saat sudah membuka pintu membuat Naya terhuyung.

Brak

"Gala, please."

Gala yang masih bersender di pintu bisa mendengar suara lirih Naya yang memanggil namanya dari balik pintu, tangan Gala mengepal kuat, hatinya hancur.

Satu-satunya orang yang dia cinta dan dia percayai sudah menghianatinya seperti ibunya yang pergi dengan pria lain meninggalkan dirinya sendiri di saat sang ayah juga mengabaikannya.

Tubuh Gala luruh ke lantai, tangannya menjambak-jambak rambutnya karena frustasi, air matanya juga sudah tidak bisa dia tahan dan jatuh begitu saja dengan deras.

"Arghhh, Bangsat! Anjing!! Jalang sialan!!"

-
-
-

Gala melajukan motornya menuju taman karena seseorang menyuruhnya ke sana. Tetapi laju motornya perlahan Gala kurangi ketika melihat Naya berada di depannya sedang berjalan kaki, lokasi yang hampir dekat dengan taman membuat Gala memarkirkan motornya asal dan mengikuti Naya di belakang.

Entah apa yang Gala pikirkan, apalagi saat melihat Naya akan menyebrang. Perempuan itu bodoh dalam menyebrang jalan sehingga sontak membuat rasa peduli Gala pada Naya yang masih ada, mengawasinya dari jauh. Di saat Naya akan maju dengan ragu, Gala mempercepat langkahnya karena ada sebuah mobil melaju sangat kencang.

Brak

Suara nyaring yang terdengar tetapi tidak ada suara tabrakan karena Gala berhasil menarik Naya kembali ke trotoar. Naya kaget melihat Gala merangkul pinggangnnya, tatapan Gala padanya juga terlihat khawatir.

Perasaan Naya mulai gundah, dia mulai berpikir apa Gala mengejarnya dan meminta maaf karena sudah salah paham.

"Anjing, lo kalau mau mati jangan di depan gue!!" bentak Gala membuat Naya kembali terhempas kenyataan jika Gala memang bukan berniat menyelamatkannya tetapi hanya reflek karena masih mempunyai naluri kemanusian.

"Maaf, aku tadi mau nyebrang." cicit Naya, gadis itu berusaha memberikan jarak pada Gala sehingga rangkulan laki-laki itu terlepas.

"Kalian berdua nggak apa-apa?" tanya seseorang pengguna jalan yang melintas.

Pria paruh baya, penampilannya terlihat sederhana dengan tongkat yang dia pegang untuk membantunya berjalan serta topi usang yang menutupi rambut putihnya.

"Iya." jawab Gala dengan raut wajah datar lalu pandangannya menangkap sesuatu yang tergeletak di aspal dan langsung mengambilnya, ponsel Gala yang entah sejak kapan bisa keluar dari saku celananya.

Gala yakin suara bertabrakan yang dia dengar adalah suara ponselnya yang terlempar dengan keras karena refleknya menarik Naya sangat cepat.

"Sial ponsel gue rusak." umpat Gala, ponselnya kini sudah mati dengan layar yang rusak parah dan ada bercak darah yang dia tidak tau punya siapa.

"Sekali lagi maaf dan terima kasih." ucap Naya kemudian berlalu bersama pria paruh baya itu dan menuntunnya karena terlihat kesusahan berjalan.

Gala menatap kepargian Naya dengan nanar, perasaan kesalnya semangkin bertambah, "Anjing, kenapa gue masih peduli sama dia." umpat Gala dalam hati lalu dia segera menyebrang menemui seseorang yang sudah menunggunya di taman.

-
-
-

-tbc-

....Lupakan galau mu mari mengumpati bersama sifat kasar Gala dan kebodohan Naya....

pesona_chan

genre fantasi misteri

14 DAYS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang